REPUBLIKA.CO.ID, Orang tua harus mempersiapkan sejak dini akan seperti apa masa depan anak nanti. Lingkungan dan pergaulan yang saat ini tidak sehat membuat Firman ingin anak-anaknya dekat dengan agama.
Alvin yang saat ini masih anak-anak pun bergaul seperti teman seusianya. “Kehidupan Alvin sama dengan anak lain yang juga sering bermain,” ujar Ustaz Firman.
Kesulitan dalam menghafal biasanya saat menghafal ayat-ayat panjang. “Dia membutuhkan satu hari untuk menghafal ayat panjang beserta dengan terjemahannya,” katanya.
Alvin telah dibiasakan menghafal setiap hari satu halaman. “Jangan berpikir menghafal Alquran yang tebalnya 600 halaman, tetapi hanya berpikir dan fokus satu halaman saja yang dihafalkan,” ujarnya.
Firman mendidik Alvin dengan memanajemen kegiatan Alvin sehari-hari. Alvin dibiasakan untuk membagi waktu dengan delapan jam untuk bermain dan sekolah, delapan jam untuk istirahat, dan delapan jam untuk menghafal Alquran.
Alvin sendiri mengaku setiap hari dia bangun pukul 04.00 pagi. Setelah shalat, ia mulai menghafal Alquran hingga matahari terbit. Ia mengaku setiap ada waktu kosong, ia manfaatkan untuk menambah atau mengulang hafalan dipandu ayahnya.
Alvin mengaku, dia juga menyempatkan bermain. "Abi tidak marah kalau tahu Alvin bermain saat Abi pergi," ungkapnya.
Psikolog Islam Prof Dadang Hawari mengatakan terlalu dini bagi seorang anak balita diharuskan menghafalkan Alquran hingga 30 juz. “Anak balita harus mengalami perkembangan sesuai dengan usianya, meskipun memang menghafal Alquran merupakan hal yang sangat baik,” ujarnya.
Anak usia tiga-lima tahun umumnya diberikan pendidikan dan pengetahuan sesuai dengan usianya. Daya ingat mereka memang masih sangat baik dan lebih aktif dibandingkan anak yang lebih dewasa.
Menurut Dadang, mengenalkan Alquran perlu dilakukan secara bertahap. Orang tua boleh saja memperkenalkan Alquran dengan berbagai permainan untuk seusianya dengan menyanyi atau permainan lain.
Sebaiknya anak usia enam tahun atau saat masuk sekolah dasar baru dapat memfokuskan hafalan Alquran hingga menjadi hafiz. Hal ini disebabkan mereka biasanya telah mengetahui baik dan buruk satu hal.