Jumat 21 Mar 2014 23:24 WIB

Dikotomi Ilmu Umum dan Agama Harus Dihilangkan

Menteri Agama Suryadharma Ali.
Foto: Republika/Aditya P Putra
Menteri Agama Suryadharma Ali.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN – Menteri Agama Suryadharma Ali mengharapkan masyarakat dapat menghilangkan dikotomi antara ilmu umum dan agama yang diperkirakan memberikan pengaruh kurang baik dalam peningkatan kualitas umat Islam.

Dalam pelantikan Asosiasi Majelis Taklim Indonesia (AMTI) Sumatra Utara di Asrama haji Medan, Jumat (21/3), ia mengakui jika fenomena yang kurang baik tersebut masih tercipta di kalangan masyarakat.

Kondisi itu menyebabkan banyaknya elemen masyarakat yang meninggalkan ilmu umum dan lebih mengejar ilmu agama dengan alasan keagamaan.

"Ada kesan, mempelajari ilmu agama itu berpahala, sedangkan mempelajari ilmu umum tidak berpahala," ujarnya.

Menurut Menag, dikotomi ilmu agama dan umum itu harus diakhiri, sehingga kesan ilmu pengetahuan dalam Islam hanya berupa ilmu fikih, tafsir, dan tasawuf saja dapat dihilangkan.

Meski upaya untuk menguasai ilmu agama sangat ditekankan, tetapi umat Islam tidak boleh meninggalkan ilmu umum yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. “Ilmu umum sangat dibutuhkan untuk mengungkap dan mempelajari berbagai kekuasaan Allah SWT yang tidak tersurat dalam Alquran,” kata Suryadharma.

Contohnya, kata dia, Alquran menyebutkan bahwa langit dan bumi milik Allah SWT, tetapi tidak merinci isi dan kandungan bumi yang dapat dimanfaatkan untuk kemaslahatan manusia. Dengan ilmu pengetahuan umum, akhirnya diketahui bahwa Allah SWT menyiapkan berbagai unsur dalam bumi yang dapat diolah untuk kebutuhan manusia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement