Kamis 20 Mar 2014 14:40 WIB

Masjid Baitul Ihsan, Keindahan yang Jadi Nilai Tambah (2)

Masjid Baitul Ihsan, Depok, Jawa Barat.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Masjid Baitul Ihsan, Depok, Jawa Barat.

Oleh: Mohammad Akbar

Cecep Supendi, manajer operasional Masjid Baitul Ihsan, menceritakan tampilan yang ada sekarang ini sebenarnya merupakan hasil renovasi. Dulu, masjid ini berbentuk persegi enam dengan bentuknya yang sederhana.

Lantas merujuk pada prasasti yang tertempel di dinding masjid, renovasi masjid ini peresmiannya ditandatangani oleh Eddie Widiono, direktur Utama PT PLN, 17 November 2006.

“Tampilan bergaya Eropa yang muncul sekarang ini lebih ditujukan pada kepentingan artistiknya saja, tak banyak makna yang disimpannya,” kata dia saat berbincang dengan Republika.

Lalu, ketika melihat ke bagian interior, sentuhan seni tak terlalu begitu menonjol. Bentuk melengkung justru lebih menonjol pada bagian jendela. Dengan menggunakan material kayu, kusen dan jendela masjid yang dipilih berbentuk melengkung. Bentuk tersebut terlihat serasi dengan tempias yang juga membentuk tampilan melengkung.

Sedangkan, pada bagian mihrab yang lebih ditonjolkan adalah hiasan dari bahan granit. Setiap sisi dari hamparan granit itu dibuat dengan sisi miring 45 derajat. Hiasan semacam ini juga selaras dengan kacakaca jendela masjid yang dibuat dengan teknik kaca bevel.

Di bagian atas mihrab terdapat sebuah bulatan yang memancar sinar. Di dalam bulatan itu tertulis kalimat Allah dalam bahasa Arab. Sedangkan, cahaya yang muncul itu tak lepas dari pilihan kaca patri yang dipakai.

Sebagaimana fungsi dari kaca patri maka cahaya yang masuk tidak langsung menyeluruh, sehingga membuat suasana di dalam menjadi panas. Cahaya yang melewati kaca patri ini menjadi memendar sehingga memberikan efek luas bagi cahaya yang masuk ke dalam ruangan. Inilah yang tersaji pada bagian interior masjid.

Pada bagian mihrab terdapat pula bentuk ce kungan atau ceruk. Di bagian ceruk inilah terdapat lubang. Di bagian atasnya menjadi tempat kubah. Di bagian ini tak terlalu banyak dihadirkan ornamen-ornamen yang mendetail.

Sementara, pada bagian bawah kubah utama juga demikian. Tampilan yang tersaji hanya dominasi sebaran cat berwarna putih tanpa diberikan hiasan yang menambah nilai estetika.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement