REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tender maskapai penerbangan haji yang sedang dilakukan pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) disambut baik penggiat haji Indonesia. Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) berharap tender penerbangan haji tahun ini akan meningkatkan performa penerbangan haji tahun ini.
Ketua IPHI, Parni Hadi berharap tender penerbangan haji ini tidak hanya mensyaratkan biaya transportasi yang lebih murah, akan tetapi kualitas layanan. Termasuk, kata dia, mensyaratkan 'zero delay'. "Zero delay ini penting, karena ini yang sering menjadi masalah di penerbangan haji," ujar Parni kepada ROL, Selasa (18/3).
Ia memandang, selama ini dua maskapai, Garuda Indonesia dan Saudi Airlines telah melayani penerbangan haji sudah cukup baik. Akan tetapi kekurangannya adalah ketepatan waktu yang masih sering bermasalah. Karenanya IPHI memandang inisiatif tender penerbangan haji ini bisa jadi solusi meminimalisir atau bahkan menghilangkan potensi delay penerbangan.
"Asal proses tender ini fair dan kompetitif. Saya yakin zero delay itu bisa terwujud," tuturnya. Parni juga menyaratkan perlunya maskapai menambah fasilitas pemahaman penerbangan kepada jamaah sebelum pesawat lepas landas. Ini dikarenakan survei yang pernah didapat IPHI hanya 30 persen jamaah haji yang pernah naik pesawat terbang.
Sedangkan, lanjut dia, 70 persen jamaah yang lain masih banyak yang kurang paham sama sekali layanan dan fasilitas penerbangan di atas pesawat. "Harus dipahami setiap maskapai yang ikut tender sebagian besar jamaah haji Indonesia dari daerah dengan pemahaman penerbangan yang minim,' terangnya.