Selasa 18 Mar 2014 16:08 WIB

Baznas Sukabumi Dorong Pembinaan Lapas Berbasis Pesantren

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Maman Sudiaman
Logo Baznas.
Foto: blogspot.com
Logo Baznas.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -— Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Sukabumi melakukan pembinaan keagamaan bagi para penghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Warungkiara, Sukabumi. Langkah ini dilakukan agara selepas dari Lapas, para mantan penghuni bisa mempunyai akhlak yang baik dan bekal agama yang cukup.

‘’Kita berupaya membina Lapas berbasis kepesantrenan,’’ ujar Ketua Baznas Kabupaten Sukabumi, Musthafa Kamal kepada Republika, Selasa (18/3).

Upaya ini dilakukan setiap hari seperti kegiatan pengajian, ceramah, dan shalat berjamaah.Pembinaan ini kata Musthafa, melibatkan salah seorang penghuni Lapas yang sudah dididik untuk menjadi pembina bagi para tahanan.

Saat ini baru ada satu orang yang sudah dibina dan siap memberikan pembinaan.Musthafa mengatakan, saat ini di Lapas Warungkiara terdapat sekitar 200 orang penghuni Lapas. Diharapkan, dari ratusan itu lahir kader baru yang bisa membina penghuni Lapas lainnya dalam mempelajari Islam.

Intinya lanjut Musthafa, pembinaan tidak hanya dilakukan oleh ustad dari luar. Meskipun demikian para ustad dari luar Lapas tetap memberikan pembinaan selama seminggu satu kali.Dalam pembinaan keagamaan di Lapas ujar Musthafa, ditekankan kepada upaya untuk membaca Alquran, menghayati kandungan Alquran serta mengamalkan apa yang terkandung di dalam kitab suci umat Islam tersebut.Diakui Musthafa, konsep pembinaan Lapas dengan berbasis kepesantrenan ini hampir sama dengan Lapas Cianjur. Hal ini dikarenakan model pembinaan semacam itu dinilai positif untuk perbaikan sikap dan perilaku para tahanan.

Musthafa mengungkapkan, pembinaan Lapas ini menjadi salah satu program unggulan Baznas pada 2014. Terobosan ini diharapkan bernilai positif bagi perkembangan daerah.Selain progam pembinaan Lapas, lanjut Musthafa, pada tahun ini juga sejumlah program rutin masih tetap berjalan. Misalnya program bedah rumah warga yang miskin dan membutuhkan segera perbaikan. Upaya perbaikan ini mampu mengurangi beban pemerintah dalam memperhatikan nasib warga miskin.Dari data Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Sukabumi menyebutkan, hingga 2013 lalu jumlah rumah tidak layak huni mencapai sekitar 40 ribu unit. Puluhan ribu rumah tersebut tersebar di 47 Kecamatan baik perkotaan maupun di pelosok desa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement