Kamis 13 Mar 2014 17:49 WIB

Kampus Hidayatullah, Miniatur Peradaban Islam

Rep: ani nursalikah/ Red: Damanhuri Zuhri
Bertetangga baik
Foto: lifeinthelostworld.com
Bertetangga baik

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Organisasi masyarakat (ormas) Islam Hidayatullah bertekad mewujudkan kehidupan Islami di seluruh kampus yang dimilikinya. Tekad itu mencuat dalam rapat koordinasi nasional (rakornas) Hidayatullah di Surabaya, 7-9 Maret lalu.

Saat ini, Hidayatullah memiliki 300 kampus. Dari jumlah itu, tujuh kampus di antaranya tercatat sebagai kampus utama. Kampus tersebut berada di Batam, Medan, Depok, Surabaya, Balikpapan, Makassar, dan Timika.

Ketujuh kampus ini merupakan pilot project atau percontohan miniatur implementasi peradaban Islam. Di dalam kampus itu terdapat sekolah, kegiatan ekonomi, dan rumah tangga.

“Kita bisa melihat bagaimana bertetangga yang baik, bagaimana bermuamalah yang baik seperti yang diatur Islam. Hidayatullah ingin pada 2020 bisa mewujudkan itu semua,” ujar Ketua Bidang Ekonomi PP Hidayatullah, Asih Subagyo, Senin (10/3).

Ia menilai, saat ini kehidupan secara Islami masih berada dalam tataran normatif dan belum diaplikasikan. Asih berharap gagasan Hidayatullah bisa menjadi percontohan bagaimana kehidupan Islami berlangsung.

Hal ini tidak mudah. Salah satu tantangannya, Asih melanjutkan, yakni menerapkannya, sedangkan kehidupan di sekitarnya tidak mendukung.

Asih mencontohkan Timika yang mayoritas penduduknya beragama Kristen. “Tapi, justru hal ini membuat kami ingin sekali mewujudkan (kehidupan Islami). Dimulai dari pribadi, lalu keluarga dan komunitas.”

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement