Oleh: Mohammad Akbar
Di lantai dua, bagian interior kubahnya dihiasi dengan corak langit yang berwarna cerah.
Pada bagian-bagian kubah tersebut, dihadirkan ruang-ruang berbentuk lengkungan yang diisi dengan kaca patri. Pada kaca patri tersebut dihiasi dengan tulisan Arab bertuliskan kalimat Allah.
Sedangkan untuk memberi kesan anggun dan mewah, hadir satu buah lampu kristal di bagian sumbu dari kubah masjid bagian dalam. Lalu untuk menopang kubah tersebut, berdiri kokoh tiang.
Jumlah tiangnya ada delapan. Hadirnya tiang penyokong ini terlihat memberikan ruang di lantai dua ini menjadi terasa sempit. Sementara untuk bagian mihrab, bentuknya juga dikemas dalam model melengkung. Di sisi kiri dan kanan mihrab terdapat cerukan yang juga berbentuk melengkung di bagian atasnya.
Terlepas dari kesederhanaan konsep yang tersaji di bagian interiornya, masjid ini tetap mampu memikat warga sekitar. ''Alhamdulillah, masjid ini cukup ramai jamaahnya, apalagi saat shalat Jumat. Lantai satu dan dua dipadati jamaah hingga 800-an orang,'' kata Rodjudin.
Berawal dari gubuk
Masjid Sa'adatuddarain yang kini berdiri megah rupanya tidak datang begitu saja. H Rodjudin, Ketua Masjid dan Yayasan Sa'adatuddarain, mengatakan, masjid ini awalnya berbentuk mushala. “Lebih tepatnya seperti gubuk saja. Bangunannya kecil, tidak seperti yang sekarang,” kata dia.
Proses renovasi secara besar-besaran menjadi masjid seperti yang ada sekarang telah mulai dilakukan sekitar Desember 2008. Melalui sumbangan dana swadaya masyarakat dan sebagian lainnya dari bantuan pemerintah, berdirilah masjid berlantai dua tersebut.
Nama Sa'adatuddarain, menurut Rodjudin, mengandung arti dua kebahagiaan. “Yakni kebahagiaan di dunia dan akhirat,” kata dia.
Untuk menerjemahkan kebahagiaan tersebut, Rodjudin mengaku, pihaknya berupaya untuk bisa menebarkannya kepada masyarakat sekitar. Salah satu wujud nyatanya adalah santunan kematian kepada warga sekitar.
“Besarannya mencapai Rp 1,5 juta. Angka Rp 1 juta berasal dari kas masjid dan sisanya adalah donasi dari warga yang lain,” jelas dia. Santunan itu, lanjutnya, sudah mereka lakukan sejak beberapa tahun terakhir untuk membantu warga kurang mampu yang ada di sekitar masjid ini.
Tak cuma itu, Rodjudin mengatakan, pihaknya juga secara berkala melakukan khitanan massal. Sedangkan, untuk mengisi keimanan jamaah, ia mengaku, secara rutin dilakukan sejumlah aktivitas pengajian dan kajian fikih. “Intinya, kami ingin memberi kontribusi positif,” ujarnya.