REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Mimpi anak-anak dari komunitas Muslim untuk bermain di Taman Legoland harus tertunda. Ini karena, pengelola taman tak mau ambil resiko akan ancaman dari kalangan sayap kanan.
"Kami sungguh bahagia bisa menyambut tamu dari berbagai kalangan. Tapi sangat disayangkan, ada ancaman telepon yang membuat kami harus menerapkan keputusan yang sulit," kata juru bicara Legoland, seperti dilansir the mirror, Jumat (28/2).
Bagi Legoland, kunjungan Yayasan Penelitian dan Pengembangan Muslim (MRDF) merupakan satu hal bersejarah. Itu sebabnya, Legoland menyiapkan waktu khusus pada Ahad esok untuk kalangan Muslim. Namun, beberapa hari jelang acara, berbagai ancaman muncul mulai dari media sosial hingga telepon.
Atas insiden ancaman itu, pihak pengelola Legoland meminta maaf secara langsung kepada komunitas Muslim. "Kami terkejut dengan apa yang terjadi. Dan kami meminta maaf kepada Yayasan MRDF. Tapi kami akan mengundang lagi pada Maret nanti," kata doa.
"Kami berharap insiden ini tidak menghalangi niatan umat Islam untuk datang lagi," kata dia.
Sejak beberapa tahun belakanga, kelompok sayap kanan melakukan intimidasi kepada komunitas Muslim. Mulai dari sindiran sinis soal hijab, hingga makanan halal. Yang memprihatinkan lagi, sejumlah masjid kerap menjadi sasaran aksi kebencian terhadap komunitas Muslim.