Selasa 25 Feb 2014 22:13 WIB

Masjid Ar-Rahman, Ramah Lingkungan Hemat Energi (1)

Masjid ar-Rahman di kantor pusat Jasa Marga Jakarta.
Foto: Anekainfojakarta.blogspot.com
Masjid ar-Rahman di kantor pusat Jasa Marga Jakarta.

Oleh: Mohammad Akbar

Ada permainan bidang kotak yang menghiasi hampir di setiap sudut masjid.

Suasana terasa senyap. Tak ada orang yang bicara. Hanya deru laju kendaraan yang membaur dengan suara mesin las yang meraung-raung layaknya bunyi kerumunan tawon.

Siang itu, hanya ada tiga pria yang berada di dalam Masjid Ar-Rahman. Dua orang melakukan shalat terpisah. Seorang lainnya terlihat bertakafur menyendiri di sudut masjid dengan memangku Alquran.

Di tengah kesenyapan yang menyergap, perhatian langsung tertuju ke dinding bagian muka pada interior masjid. Sisi ini tampak memikat. Ia bagaikan medan magnet yang akan menarik mata siapa saja yang masuk ke masjid yang berada di kompleks kantor pusat Jasa Marga, Jakarta ini.

Daya pikat itu berupa kaligrafi berukuran besar bertuliskan dua kalimat syahadat. Kaligrafi ini begitu memikat karena mengisi nyaris seluruh bagian depan interior masjid. Kemampuannya untuk memikat rupanya tak cuma mengandalkan bentuknya yang besar.

Kalimat syahadat ini dihadirkan bukan dalam bentuk ukiran yang biasa ditempelkan di tembok masjid. Kalimat itu dihadirkan dari bahan sejenis aluminium atau baja ringan.

Bahan tersebut dipercantik dengan motif bintang segi delapan. Kaligrafi ini juga tampil dengan warna mencolok. Jika bagian interior masjid disirami dengan cat berwarna cokelat muda maka lempengan aluminium itu menyembulkan warna putih.

Dari kejauhan, warna putih pada lempengan aluminium itu tampak seperti berbintik-bintik. Hal itu karena lempengan aluminium dibuat berlubang-lubang kecil. Sementara, di balik bahan aluminium tersebut dipasangkan pula lampu. Alhasil, jika malam tiba maka kaligrafi itu akan memendarkan cahaya yang sangat memikat.

Dinding bertuliskan kaligrafi itu terbuat dari granit berwarna cokelat. Dinding tersebut berukuran panjang sekitar 12 meter. Nah, pada bagian tengah dinding granit itulah terdapat mihrab.

Di sini, tak banyak permainan motif seni yang ditampilkan. Seperti kebanyakan masjid modern di negeri ini, mihrab masjid ini hanya ditandai dengan granit hitam. Batu granit ini membentuk ruang kotak yang terbuka.

Melihat sekilas tatanan interior, jelas terlihat bahwa masjid ini mengusung desain minimalis modern. Desain minimalis modern ini juga tampak dari permainan bidang kotak yang menghiasi hampir di setiap sudut masjid. Bentuk-bentuk lengkung khas  Timur Tengah justru tak tampak.

Bentuk kotak ini tampak sangat dominan di bagian interior. Selain mihrab, bentuk serupa juga terlihat pada lubang angin. Lubang-lubang angin yang terbuat dari kayu itu tertata indah di ketiga sisi masjid. Lubang-lubang angin inilah yang menjadi pengganti dinding. Hadirnya lubang-lubang angin tersebut memaksimalkan sirkulasi udara dan cahaya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement