Selasa 18 Feb 2014 06:35 WIB

Klinik Daqu Sehat Malang Bantu Korban Letusan Gunung kelud

klinik daqu sehat malang
Foto: dok.pppa
klinik daqu sehat malang

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Kamis (13/2) tepat pukul 22.05 WIB, saat banyak orang baru saja memulai istirahat setelah beraktivitas seharian Gunung Kelud meletus. Suara ledakannya sangat dahsyat, terdengar hingga Solo dan Jogja.

Semburan abu vulkanik gunung yang memiliki ketinggian 1.776 meter di atas permukaan laut menyebar ke barat menutupi hampir seluruh Jawa bagian tengah dan barat bahkan hingga ke Sumatra.

Ribuan warga masyarakat dengan radius 10 km harus meninggalkan rumah tinggalnya ke sejumlah posko pengungsian.

Ngantang, titik terdekat dengan Gunung Kelud yang masuk wilayah kabupaten Malang menjadi wilayah terdampak paling parah.

Wilayah di sekitar Ngantang seperti Kecamatan Kasembon dan Kecamatan Pujon juga menjadi wilayah terdampak langsung. Ribuan jiwa mengungsi.

Pos pengungsian utama di Kantor kecamatan Pujon yang menjadi titik aman paling dekat dengan wilayah terdampak Ngantang. Puluhan posko pengungsian kecil tersebar di Kecamatan Pujon dan Kota Batu.

Jumat (14/2) pagi, tim SIGAB (santri siaga bencana) PPPA Daarul Qur’an (Daqu) langsung membuka posko yang berada di Pujon, tepatnya di kediaman relawan Daarul Qur’an, Diana Rosyidah.

Sejumlah logistik yang sangat dibutuhkan para pengungsi seperti air mineral, roti, biskuit dan makanan siap saji lainnya disiapkan.

Posko SIGAB juga membantu logistik bagi lima titik pengungsian kecil yang tersebar di kecamatan Ngantang. Selain menyediakan makanan bagi para pengungsi, tim SIGAB juga menurunkan tim medis.

Tim medis yang diturunkan Daqu berasal dari klinik Daqu Sehat Malang untuk melayani keluhan kesehatan warga yang mulai terjangkit penyakit pasca erupsi.

Selain itu, tim SIGAB juga menyiapkan tim therapy healing untuk mendampingi korban letusan Gunung Kelud di pengungsian, khususnya anak-anak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement