Rabu 12 Feb 2014 14:58 WIB

Ketua Adat yang Kembali ke Fitrah (1)

Sylvester O Dimunah
Foto: Nigeriafilms.com
Sylvester O Dimunah

Oleh: Afriza Hanifa

Peristiwa bom 9/11 di Amerika Serikat membuatnya penasaran terhadap Islam.

"Saya bukannya menerima Islam. Saya hanya kembali ke agama yang dipraktikkan nenek moyang, kembali ke agama universal kemanusiaan," ujar Sylvester O Dimunah, menenangkan warganya.

Dengan mengenakan pakaian Muslim yang dipadu topi dan kalung khas etnis Igbo, Dimunah telah mengabarkan sebuah berita besar yang mengguncang etnisnya.

Tentu saja, Islam adalah hal asing bagi mereka. Namun, tiba-tiba salah satu ketua adat mereka mengumumkan bahwa dirinya memercayai hal asing itu. Hal yang begitu tak masuk diakal mereka.

Igbo merupakan salah satu etnis Afrika yang tinggal di Nigeria Tenggara. Mereka memiliki kebudayaan dan adat istiadat yang berbeda dari bangsa Afrika lain. Segala hal, dari bahasa hingga agama pun mereka memiliki aturan sendiri.

Mengejutkan, salah seorang pengawas aturan itu, Sylvester O Dimunah, justru memeluk agama Islam. Ia merupakan ketua adat sekaligus pemimpin wilayah Imo, salah satu lokasi mukim etnis Igbo.

Mengisahkan perjalanannya memeluk Islam, Dimunah begitu antusias. Ia nampak begitu memaknai agama Islam hingga lubuk hatinya terdalam. Pria paruh baya itu pun telah mengubah namanya menjadi Musa Dimunah.

Banyak hal dari sisi agama Islam yang menakjubkan Dimunah hingga akhirnya ia memutuskan memeluk agama yang dirahmati Allah ini. Jika diurut asal mula perjalanannya, insiden 9/11 mungkin awal dari hidayahnya.

Insiden bom 9/11 di Amerika membuat Dimunah penasaran, apakah Islam itu? Siapakah Muslim itu? Peristiwa menyakitkan bagi sejarah Muslim tersebut justru membuat Dimunah mencari tahu, membaca, dan meneliti sumber-sumber keislaman.

Jika dunia ketakutan dengan menganggap Muslim sebagai teroris pascainsiden  tersebut, Dimunah justru menemukan Islam begitu memesona. "Penelitian pribadi saya menunjukkan kritik atas Islam dan mayoritas Muslim adalah hal yang tak berdasar dan berbahaya,” ujarnya.

“Ini karena saya melihat di dalam Alquran disebutkan kejahatan itu diperintahkan atau didukung, secara terbuka atau tersembunyi.”

sumber : Onislam
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement