Selasa 04 Feb 2014 15:17 WIB

Mengapa Menikah Termasuk Ibadah? (1)

Menikah.   (ilustrasi)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Menikah. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, ''Nikah itu adalah sunnah-ku, barang siapa membenci sunnahku, bukanlah bagian dari kami.'' (Al Hadis). Demikian sabda Rasulullah untuk mendorong kaum muslimin menikah. Hadis ini juga sesungguhnya merupakan kunci dari langgengnya sebuah pernikahan. Saat Rasulullah bersabda nikah itu adalah sunnahku, maka mengamalkannya adalah ibadah kepada Allah SWT. 

Menyadari nikah itu ibadah adalah sangatlah penting. Karena itu, pernikahan haruslah didasarkan semata-mata untuk menjalankan perintah Allah SWT. Sang suami menikahi istri dan sebaliknya itu karena ketaatan kepada Allah, bukan karena materi, kecantikan, dan jabatan. Pernikahan akan hancur kalau didorong oleh materi, kecantikan, dan jabatan. 

Mengapa? Bukankah semua itu bisa berkurang atau hilang? Kalau menikahi seseorang karena materi, cintanya pun akan berkurang saat pasangan hidupnya kesulitan materi atau jatuh miskin. Kalau didasarkan kepada jabatan, sama juga. Jabatan bisa hilang dan berakhir. Pernikahan juga bisa berakhir. Wanita tentu saja akan memudar kecantikannya. Kalau dorongannya adalah itu, dipastikan keluarga akan retak karena sang suami mencari pilihan yang lain, yang lebih cantik. 

Berbeda halnya ketika pernikahan dilakukan sebagai bentuk ketaatan kepada Allah. Pastilah ia akan langgeng karena yang diharap adalah ridha Allah semata. Selama manusia mau, ketaatan kepada Allah tersebut tidak akan pernah sirna. Karena pernikahan itu ibadah, tentu godaan dan cobaannya banyak. Ini konsekuensi keimanan seorang Muslim. 

sumber : Farid Wadjdi
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement