Selasa 28 Jan 2014 17:52 WIB

Biaya Penerbangan dan Pemondokan Dominasi BPIH 2014

Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama Anggito Abimanyu
Foto: Yudhi Mahatma/Antara
Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama Anggito Abimanyu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 2014 diprediksi masih akan didominasi oleh biaya penerbangan dan pemondokan di Makkah dan Madinah. Kendati begitu, pihak Kementerian Agama belum dapat memastikan besaran secara pasti BPIH 2014. ''Untuk tahun ini kami akan berupaya melakukan efisiensi kedua komponen biaya tersebut dengan tetap berusaha meningkatkan pelayanan,'' ujar Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama, Anggito Abimanyu, Selasa (28/1).

Lebih lanjut Anggito mengungkapkan, upaya peningkatan layanan itu terutama dilakukan terhadap sejumlah hal seperti peningkatan kualitas katering, pemondokan yang diperbaiki, serta penambahan armada transportasi.

Anggito juga mengatakan, secara umum kinerja keuangan BPIH 2013 menunjukkan peningkatan dari sisi neraca maupun surplus operasional anggaran. Misalnya, aset BPIH yang menunjukkan peningkatan signifikan. Sedangkan operasional ibadah haji 2013 turut menghasilkan surplus anggaran hingga Rp 417 miliar yang berarti meningkat dari Rp 125 miliar di tahun sebelumnya.

Peningkatan surplus anggaran BPIH terjadi karena optimalisasi dana haji, efisiensi belanja, dan keberhasilan menekan risiko pemondokan. Ini termasuk pula upaya untuk meminimalisasi kerugian selisih mata uang.

Dana haji sendiri saat ini tersimpan di perbankan dalam bentuk giro dan deposito, serta SBSN atau sukuk negara di APBN. Kementerian Agama telah melakukan seleksi terhadap bank penerima setoran (BPS) berbasis syariah dan telah terseleksi sekitar 17 BPS dan tiga BPS transit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement