Kamis 23 Jan 2014 07:31 WIB

Pemkab Muda Targetkan Satu Pesantren Setiap Kecamatan

Beberapa bocah tampak khusyuk mengaji di sebuah masjid (ilustrasi).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Beberapa bocah tampak khusyuk mengaji di sebuah masjid (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SEKAYU -- Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan mulai tahun 2014 hingga 2017 menargetkan minimal membangun satu pondok pesantren di setiap kecamatan.

Target tersebut sebagai bentuk merealisasikan program keagamaan yang dimuat dalam visi dan misi "Permata Muba 2017", kata Bupati Musi Banyuasin Pahri Azhari ketika meninjau lokasi proyek pembangunan pondok pesantren, di Sekayu, Rabu.

Menurut dia, pondok pesantren (ponpes) memiliki peran dan fungsi yang besar dalam menunjang program pembangunan daerah dan meningkatkan sumber daya manusia (SDM) khususnya generasi muda yang memiliki karakter yang baik.

Selain itu juga bisa dijadikan sumber ilmu agama dan wadah membina kreativitas generasi muda muslim di kabupaten penghasil minyak dan gas bumi itu.

"Ponpes diharapkan dapat dijadikan ladang ilmu bagi putra-putri di Bumi Serasan Sekate ini baik mengenai ilmu keagamaan maupun ilmu pengetahuan umum," ujarnya.

Dia menjelaskan, untuk memulai pembangunan ponpes tersebut hingga jumlahnya sesuai dengan target yang ditetapkan, sekarang ini Pemkab Muba menyiapkan lahan seluas enam hektare yang akan dihibahkan kepada Yayasan Ahlul Fakhar Islamic Idol sebagai pengelola pembangunan ponpes modern itu.

Dalam meningkatkan ilmu agama, Pemkab Muba akan memberikan dukungan secara maksimal untuk pengembangan dan peningkatan kualitasnya, kata bupati.

Sementara Ketua Yayasan Ahlul Fak'har Islamic Idol Ustadz Opi Palopi mengatakan ponpes modern yang akan dibangun merupakan pertama di kabupaten Muba, sedangkan konsep pendidikannya bersifat modern salafiah dan teknologi.

Konsep pendidikan tersebut maksudnya santri yang akan menimba ilmu di ponpes tidak hanya diberikan pendidikan keagamaan melainkan bidang teknologi serta pengembangan bakat.

Setiap santri diberikan kebebasan memilih bakat apa yang sesuai dengan dirinya dan akan dikembangkan di ponpes, seperti menjadi hafizh, kaligrafi, qori-qoriah dan lainnya.

Untuk mebangunan ponpes modern yang direncanakan selesai pada 2015 itu, selain mendapat bantuan dari Pemkab Muba, pihaknya juga mendapat bantuan dana CSR perusahaan minyak dan gas bumi serta perusahaan perkebunan yang ada di kabupaten ini, kata Ustadz Opi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement