REPUBLIKA.CO.ID, BATURAJA -- Sebanyak 580 santri TK/TPA yang tergabung dalam Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, mengikuti ujian akhir pendidikan sebagai upaya pengentasan buta aksara Al Quran.
Ketua Badan Komunikasri Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Ogan Komering Ulu (OKU) Zulfikar Alifajri di dampingi ketua pelaksana Hj Fauzia di Baturaja, Minggu, menjelaskan kegiatan yang diselenggarakan di Masjid Asholihin Baturaja, 11-14 Januari 2014 tersebut, merupakan acara rutin tahunan dalam upaya meningkatkan kualitas santri TK/TPA.
"Untuk mewujudkan satri berkualitas perlu adanya evaluasi yang terencana dan terprogram yang baik dan berkualitas," kata Zulfikar.
Ia menambahkan, Munaqosyah atau ujian akhir yang diselenggarakan juga sebagai upaya pengentasan buta aksara Al Quran.
"Kita menginginkan tahun 2015 tidak ada lagi anak usia pendidikan di OKU masih belum bisa baca tulis Al Quran," katanya.
Ia berharap dalam Munaqosyah kali ini semua santri lulus ujian, mengingat tidak ada ujian ulang.
Sementara, materi dalam Munaqosyah antara lain praktei wudhu, shalat hafalan surat pendek serta ayat pilihan, Dinul Islam dan doa sehari-hari, tartil Al Quran serta tahsinul kitaba.
"Jika para santri lolos dalam Munaqosyah kali ini, tentunya akan kita lakukan khataman atau wisuda yang rencananya dilaksanakan pada Februari mendatang.
Selain itu, santri yang berprestasi dan masuk dalam ranking 10 besar akan diuji langsung oleh bupati pada khataman nanti," ujarnya.
Sejauh ini, kata dia, jumlah TK/TPA yang tergabung dalam BKPRMI OKU sebanyak 300 dengan jumlah ustadz/usatadza 1.241 orang dan tersebar di seluruh unit TK/TPA.
"Kita berharap akan ada prestasi yang baru untuk mengharumkan nama OKU baik di tingkat regional maupun nasional," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika