Ahad 12 Jan 2014 18:31 WIB

‘Maulid Nabi, Pemimpin dan Rakyat Kembalilah Mencontoh Rasulullah’

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Julkifli Marbun
  Ribuan umat Islam mengikuti peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang diadakan Majelis Rasulullah di kawasan Silang Monas, Jakarta Pusat, Kamis (24/1).  (Republika/Aditya Pradana Putra)
Ribuan umat Islam mengikuti peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang diadakan Majelis Rasulullah di kawasan Silang Monas, Jakarta Pusat, Kamis (24/1). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Menghadapi momentum penting politik Indonesia 2014, para calon pemimpin dan masyarakat Muslim Indonesia hendaknya kembali mengacu Rasulullah SAW dalam menjalankan kepempimpinan dan kehidupan bernegara.

Wakil Sekjen MUI Welya Savitri mengatakan para calon pemimpin bangsa harus kembali meneladai Rasulullah memiliki sifat sidik, amanah, fathanah, dan tabligh.  Ia prihatin dengan tahun politik yang justru banyak mempertontonkan pemimpin korup dimana-mana dan menimbulkan citra pemimpin amanah susah dicari.

"Para politisi, utamanya politisi Muslim, yang akan bertarung di 2014 ini berilah contoh dengan meniru Rasulullah. Ada contoh pemimpin yang bagus, tapi masih ada juga yang berada di luar contoh Rasulullah," tuturnya, Ahad (12/1).

Masyarakat yang menjadi pemilih juga jangan tergiur janji politik semata, apalagi sekadar iming-iming uang. Rasulullah sudah mencontohkan bagaimana memilih pemimpin dan memjadi contoh ideal seorang pemimpin.

Toleransi umat beragama juga bukan hal baru bagi umat Islam. Rasulullah bekerjasama dengan semua pihak dalam jika berkaitan dengan kemaslahan bersama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement