Kamis 12 Dec 2013 18:23 WIB

'Intelektual Muslim Harus Bisa Tingkatkan Kesejahteraan Rakyat'

Rep: Heri Purwata/ Red: Djibril Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Intelektual Muslim muda harus bisa menjadi faktor dominan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia. Bukan sebaliknya, sebagai penghambat kebangkitan umat Islam.

"Intelektual Muslim pekerjaanya bukan menenteng ijazah masuk ke perusahaan satu ke perusahaan lain untuk mencari pekerjaan. Tetapi justru menciptakan pekerjaan," kata Ahmad Ni'am Salim, Duta Besar Indonesia untuk Aljazair.

Hal itu dismapaikan dia ketika memberikan kuliah umum di Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Kamis (12/12).

Kuliah umum dengan tema 'Islam dan ke-Indonesia-an' yang diikuti mahasiswa dan para dosen FIAI UII ini dimaksudkan untuk meningkatkan motivasi bagi mahasiswa baru untuk meraih prestasi tinggi. Sehingga bisa menghasilkan intelektual muslim dalam bingkai nilai-nilai Islam dan koridor ke-Indonesia-an.

Menurut Wakil Dekan FIAI UII Yogyakarta, Nanang Nuryanta, pihaknya sengaja menghadirkan Dubes Aljazair dimaksudkan untuk memperkuat misinya yaitu membuka kelas internasional bidang Hukum Islam.

"Timur Tengah sebagai pusat perkembangan Islam tentu merupakan titik tolak yang strategis bagi FIAI dalam internasionalisasi kampus," kata Nanang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement