REPUBLIKA.CO.ID, KYOTO -- Jepang tak main-main guna menarik wisatawan Muslim asal Asia Tenggara. Untuk mendukung hal tersebut, Jepang akan mempromokan tentang makanan halal dan ketersedian tempat beribadah.
Seperti dilansir muslimvillage, Selasa (3/12), guna menunjang progam tersebut, pemerintah Kyoto melalui Kyoto Convention Bureau akan membuat sebuah website Muslim Friendly Kyoto. Laman tersebut menjadi situs pertama yang bermuatan info mengenai hal-hal yang berkaitan dengan wisata muslim.
Di laman itu, tersedia informasi seperti lokasi restoran halal dan akomodasi menuju tempat beribadah dan akan hadir dalam empat bahasa yang biasa diucapkan oleh umat Islam Asia. Laman itu juga memberikan tips dan info bagi wisatawan muslim yang berkunjung kesana.
"Meskipun kuil mendapat pengakuan tinggi dari nama Kyoto, itu belum tentu bagi wisatawan muslim. Apa yang bisa mereka harapkan dan nikmati di sini maka itu kita juga meberi info mengenai hal-hal lain yang bisa didaptakan dengan mengunjungi kuil" kata Maiko Sakurai, penanggung jawab Kyoto Convention Bureau.
"Kursus makan malam Kyoto-style ' kaiseki ' misalnya, pada dasarnya kursus ini begitu fleksibel dan bisa disesuaikan dengan selera beragam tamu," tambah Sakurai.
Seiring dengan akan hadirnya situs web multibahasa, kantor promosi pariwisata Kyoto mulai mengadakan serangkaian kuliah pada bulan Juli untuk meningkatkan kemampuan bisnis lokal untuk melayani tamu Muslim.
Selain itu, sejak Maret setidaknya 20 pemerintah daerah di Jepang, termasuk sembilan pemerintah prefektur , telah menyelenggarakan seminar mengenai gaya hidup Muslim dan berhasil menarik lebih dari 1.300 orang.
Angka tersebut membuat Japan Tourism Agency mengambil inisiatif dengan menjalankan kampanye promosi untuk meningkatkan target dua kali lipat kunjungan wisatawan dari Asia Tenggara dari target pemerintah yang mencapai satu juta wisatawan.
Persyaratan relaxed visa untuk Malaysia dan Indonesia sejak Juli juga telah membantu untuk meningkatkan arus masuk wisatawan Muslim ke Jepang .
Selain Kyoto, Hokaido juga telah melirik wisata bagi umat muslim dengan mengahadirkan Hokkaido Tourism Organization. Dimana organisasi ini telah menyusun 20 halaman Muslim Accommodating Guide sejak Sepetember silam. Selain itu Gubernur Toyama, Takakazu Ishii telah mengunjungi Indonesia pada bulan Oktober lalu untuk mempromosikan pariwisata muslim untuk pertama kalinya .
Akhir bulan ini, Fukushima Prefecture juga akan turut berbenah untuk menyediakan wisata muslim dengan mengadakan seminar bertajuk 'Muslim manners for local businesses' dengan harapan wisata muslim bisa mendukung industri pariwisata setempat .
"Pemulihan yang lambat dalam jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke prefektur adalah salah satu perhatian utama menyusul insiden 2011 , " kata Ryo Hosokawa , penanggung jawab promosi pariwisata internasional di pemerintah prefektur .
Fukushima menarik hingga 100.000 wisatawan asing per tahun , sebagian besar dari Korea Selatan , Taiwan dan China , sebelum gempa dan tsunami Maret 2011 yang melumpuhkan pembangkit listrik tenaga nuklir No. 1 Fukushima .
Menurut data pemerintah prefektur, jumlah wisatawan asing ke Fukushima jatuh pada tahun 2011 akibat krisis nuklir dan tetap rendah dengan 37.000 pengunjung pada tahun 2012.
"Wisata muslim dinilai sebagai hsebuah arapan dan potensi besar, tamu dari Asia Tenggara perlu menjadi perhatian," pungkas Hosokawa