REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Provinsi Aceh dinilai berpotensi untuk menjadi pemersatu ulama di seluruh negeri Melayu guna menyongsong kebangkitan peradaban Islam di masa mendatang.
"Kami sangat setuju dengan gagasan Aceh menjadi pelopor untuk mempersatukan ulama melayu," kata Ketua Perhimpunan Pondok Pesantren di lima Provinsi Thailand Selatan, Tuan Guru H Abdul Azis Yanya, dalam seminar internasional di Banda Aceh pada Sabtu.
Sebagai pemateri dalam seminar yang digelar Himpunan Ulama Dayah (HUDA) Aceh itu, ia mengatakan ulama Melayu banyak tersebar di Indonesia, Patani, Singapura, Malaysia, Filipina dan negara lainnya.
"Semua kita harus bersatu untuk menegakkan bahasa Melayu yang identik dengan Islam serta memperkuat dakwah Islam," katanya.
Sementara Sekretaris Jenderal (Sekjend) HUDA Provinsi Aceh, Tgk H Faisal Ali, mengatakan upaya untuk mempersatukan ulama melayu membutuhkan kerja keras dan keseriusan semua komponen.
"Salah satu langkah untuk mempersatukan ulama melayu yakni mempersatukan akidah umat Islam dalam mazhab Ahlu Sunnah wal Jama'ah sehingga hati umat Islam Melayu bisa bersatu," kata Faisal.
Dia mengatakan bersatunya akidah akan mendorong pula bersatunya hati sehingga semua pihak akan bisa bekerja sama untuk memperkuat jamaah.