Kamis 21 Nov 2013 18:12 WIB

Curhat Muslimah Inggris Soal Islamofobia

Muslimah Inggris kerap dikaitkan dengan radikalisme dan terorisme.
Foto: AP
Muslimah Inggris kerap dikaitkan dengan radikalisme dan terorisme.

REPUBLIKA.CO.ID,  LONDON -- Perempuan Muslimah berjilbab sangat rentan mendapat serangan Islamofobia di Inggris. Demikian studi terbaru yang dirilis University of Birmingham, seperti dilansir The Guardian, Kamis (21/11).

"Ini kali pertama, perempuan Muslimah memberikan suaranya terkait Islamofobia," komentar Fiyaz Mughal dari Faith Matters. Menurut Fiyaz, sangat penting mendengarkan suara perempuan, ini terkait masalah dampak terhadap kehidupan mereka.

Studi ini dipimpin Chris Allen, dosen kebijakan sosial di kampus tersebut. Dalam waktu dekat studi itu akan dipaparkan kepada House of Commen (DPR Inggris). Studi itu melibatkan 20 perempuan berusia 15-20 tahun. Mereka diminta komentar berikut pengalaman terkait Islamofobia.

Rachel misalnya, sempat diserang seorang pria lantaran menghalangi parkirnya. "Saya akan membunuh Anda, Muslim,". Insiden lain, ada empat kepala babi yang ditempatkan di luar seorang peerempun.

Lain lagi pengalaman Shareefa, 33 tahun, ia berulang kali disebut 'ninja'. "Aku jadi takut keluar sendiri," kata dia kepada Allen. Menurut Shareefa, insiden ini mendorong perlunya Muslimah membela diri.

Dalam laporannya, Allen menyimpulkan islamofobia hanya akan melahirkan benturan peradaban di era modern. "Anda tahu, ini hanya akan melahirkan retorika kelompok Islam bahwa mereka membenci Anda," kata Allen.

Sebelumnya, Project Tell Mama melaporkan adanya peningkatan insiden Islamofobia di Inggris. Data kepolisian menunjukkan bahwa 1.200 serangan anti -Muslim dilaporkan di Inggris pada tahun 2010.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement