Ahad 17 Nov 2013 23:26 WIB

LPTQ Jabar Bagikan Beasiswa Qari

Anak-anak membaca alquran.  (ilustrasI)
Foto: Republika/Edi Yusuf
Anak-anak membaca alquran. (ilustrasI)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Jawa Barat memberikan beasiswa kepada alumni qari dan qariah yang berprestasi dalam rangka mendorong minat mereka mengembangkan seni baca Alquran.

“Jumlah beasiswa itu untuk 65 orang, masing-masing Rp 600 ribu untuk 10 bulan. Diharapkan, beasiswa sudah bisa diserahkan pada pertengahan Desember 2013,” kata Ketua LPTQ Jawa Barat Ahmad Hadadi seperti dikutip Antara, Rabu (13/11).

Secara khusus, Hadadi yang juga asisten setda Jabar bidang kesejahteraan sosial itu telah mengumpulkan seluruh pengurus LPTQ Jabar. Ia berharap, program beasiswa ini dapat mendorong dan memotivasi para qari dan qariah Jabar.

“Sebagian besar qari dan qariah itu berusia potensial dan diharapkan prestasi mereka bisa memacu bagi generasi muda lainnya,” ujar Hadadi.

Selain pemberian beasiswa, program lainnya, yakni training of trainee (TOT), pendidikan latihan membaca, dan pemahaman Alquran. Termasuk juga, membuat agenda yang harus dilaksanakan menjelang akhir 2013 dan menyongsong 2014.

LPTQ Jabar menyiapkan program strategis yang akan menjadi acuan untuk pembinaan umat Islam di Jawa Barat berkenaan dengan penyelenggaraan bimbingan membaca Alquran. Dengan demikian, warga Jabar melek Alquran.

“Sasaran kami agar masyarakat di Jabar melek Alquran. Target kami 25 persen setiap tahun masyarakat di Jabar melek Alquran. Sasarannya bukan hanya masyarakat umum, melainkan juga diperuntukkan bagi SKPD di Jabar,” kata Hadadi.

Pihaknya akan mengalokasikan anggaran khusus dari APBD sehingga program itu bisa direalisasikan dan tepat sasaran.

Lebih lanjut, Ahmad Hadadi menuturkan, untuk program Jabar melek Alquran, rencananya akan dilaksanakan di Bandung, dimulai pada pekan ketiga dan keempat November serta pekan pertama dan kedua Desember 2013.

Sedangkan, untuk program TOT akan diserahkan kepada Bidang Pendidikan dan Latihan (Diklat) untuk berkonsolidasi. Jadi, LPTQ hanya tinggal melakukan konsepnya, berkaitan dengan metode yang akan diberikan. Trainer program TOT tidak harus juara, tapi harus seorang trainer murni.

“Jadi, penekanannya pada bisa tidaknya menjadi trainer. Karena, seorang trainer atau guru harus ada panggilan jiwa yang sudah terlatih kesabarannya. Di samping itu, ia punya wawasan dan pengalaman mengajar,” ujar Hadadi.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement