Selasa 12 Nov 2013 13:25 WIB

Laznas BSM Umat Gelar Keterampilan Menyetir

laznas bsm gelar pelatihan mengemudi
Foto: dok.laznas bsm
laznas bsm gelar pelatihan mengemudi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tak semua orang mampu mengemudikan mobil dengan baik. Meski sudah memiliki surat izin mengemudi (SIM), ada saja yang ugal-ugalan di jalan raya yang mengakibatkan kecelakaan.

Tak sedikit pula yang belum memiliki surat izin mengemudi (SIM) A sudah berani mengemudikan mobil di jalan raya. Ini jelas melanggar peraturan dan membahayakan pengguna jalan lainnya.

Bagi yang belum memiliki keterampilan mengemudi, khususnya para dhuafa,  tak perlu khawatir. Ada kabar gembira dari Yayasan BSM Umat, sebuah Lembaga Amil Zakat Nasional di Jakarta.

BSM Umat, Senin (11/11) menyelenggarakan pelatihan keterampilan mengemudi bagi pemuda dan pemudi yang sudah mencukupi persyaratan memiliki surat izin mengemudi (SIM) kategori A.

Sebanyak 24 orang peserta yang umumnya masih belum memiliki pekerjaan dilatih oleh para instruktur menyetir dari Sekolah Mengemudi Puspita Jaya. 

Acara dibuka oleh Jamaluddin, Staf Bagian Program BSM Umat, di kantor Yayasan BSM Umat di Ruko Mega Grosir Cempaka Mas Blok M I/56 Jalan Soeprapto, Jakarta.

“Keterampilan mengemudia bisa diandalkan untuk mencari nafkah yang halal bagi peserta,” ungkap Jamaluddin di hadapan 24 peserta pelatihan mengemudi yang bertajuk Keterampilan untuk Mandiri.

Menurutnya, peserta yang hadir saat ini merupakan tahap pertama bagi yang tinggal di Jakarta Utara, Jakarta Timur, dan Bekasi, Jawa barat. Tahap berikutnya akan diadakan untuk para peserta yang tinggal di Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Depok, Tangerang, dan Bogor. 

Dalam pelatihan ini, selain dilatih teknik mengemudi yang baik dan terampil, juga mengenai etika mengemudi di jalan raya. Para peserta tak serta merta mendapat SIM A, jika perilaku di jalan raya tidak mencerminkan pengemudi yang baik.

“Bagi yang bolos latihan juga tak akan diikutsertakan dalam tes pengambilan SIM,” ungkap Jamaluddin. Para peserta mendapat pelatihan selama delapan hari kerja.

Para peserta sangat antusias mengikuti pelatihan ini. Terbukti, sejak pukul 06.00 mereka sudah hadir di lokasi pembukaan. Hadian, (31) yang mengaku kerja serabutan berharap bisa memperoleh pekerjaan setelah pelatihan ini selesai.

“Punya SIM A bira mudah dapat pekerjaan,” katanya semringah. Setelah memperoleh SIM A, ia akan melamar di perusahaan rental mobil atau taksi.

Hal senada diungkapkan Muhammad azis yang baru lulus dari SMK jurusan otomotif. “Saya mau jadi sopir setelah pelatihan ini,” ungkap remaja 19 tahun ini semangat. Tentu saja, bekerja dan berpenghasilan dari sumber halal itu yang didambakan kita semua. Semoga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement