REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Madrasah sebagai salah satu lembaga formal pendidikan Islam menghadapi berbagai tantangan yang semakin berat ke depan. Kuatnya arus informasi dan perkembangan teknologi menjadi tantangan madrasah mengemban misi pendidikan agama dan moral peserta didik.
Karenanya, madrasah dituntut terus memiliki prestasi, sejajar dan bisa bersaing dengan lembaga pendidikan formal umum.
Menteri Agama (Menag), Suryadharma Ali, dalam kesempatan membuka 'Kompetisi Sains Madrasah (KSM) dan Ajang Kompetisi Seni dan Olahraga (Aksioma)' di Malang, Jawa Timur, Selasa (5/10) mengatakan kualitas madrasah saat ini jauh lebih baik bahkan bila dibandingkan sekolah formal umum setingkat. Madrasah selama ini hanya dikenal dengan kualitas pengajaran ilmu agama yang lebih baik.
Namun, munculnya beberapa madrasah unggulan seperti Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendikia, telah mampu menjawab kualitas keilmuan lulusan madrasah yang selama ini diragukan.
Menurut Menag, ditengah kasus moral anak didik saat ini, madrasah menjadi salah satu solusi dalam menjaga dan memperbaiki moral peserta didik.
Selain itu, kualitas pengajaran umum di madrasah pun terbukti telah dapat menyaingi siswa sekolah umum di beberapa dalam ajang kompetisi sains dan olahraga.
Ini terlihat dari beberapa juara dari ajang dan kompetisi keilmuan, sains serta olahraga di tingkat madrasah dan pondok pesantren. Mereka dinilai telah berhasil dengan berlaga di tingkat nasional.
"Salah satu upaya Kemenag menjaga tradisi ilmiah dan prestasi olahraga adalah penyelenggaraan Kompetisi Sains Madrasah dan Ajang Kompetisi Seni dan Olahraga di Malang kali ini," ujar Menag.
Dengan penyelenggaraan ajang sains, seni dan olahraga ini, siswa madrasah dituntut terus berprestasi. Mereka dituntut tidak hanya memiliki prestasi dari sisi keagamaan semata, tetapi memiliki ketajaman riset serta kemampuan jiwa, otot dan kreatifitas.