REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua lembaga zakat swasta dan filantropi Islam memperkenalkan program kurban unggulan mereka pada tahun ini. Dompet Dhuafa mengenalkan program 'Total Kurban' dan Lembaga zakat Muhammadiyah (Lazismu) mengenalkan program 'Pak Kumis.'
Direktur Eksekutif Tebar Hewan Kurban (THK) Dompet Dhuafa (DD), Yuli Pujihardi mengatakan untuk pelaksanaan kurban yang lebih paripurna, tahun ini DD membuat beberapa terobosan baru. Salah satunya adalah program 'cicilan kurban.'
"Program 'cicilan kurban' ini diharapkan meringankan masyarakat berkurban," katanya kepada Republika, Senin (23/9).
Masyarakat bisa mencicil Rp 300-400 ribu melalui bank yang sudah melakukan kerjasama dengan DD, sehingga ibadah kurban tidak terasa berat. Program ini terinspirasi dari usaha keras Bu Yati, pemulung yang berusaha keras menabung selama tiga tahun, dengan menyisihkan Rp 2.000-3.000 setiap hari ditabungkan untuk membeli hewan kurban.
Dari sinilah program cicilan kurban ini juga diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya berkurban. Diharapkan dengan adanya cicilan kurban ini, semakin besar partisipasi masyarakat berkurban.
"Pada tahun ini DD menargetkan jumlah hewan kurban meningkat dari 24 ribu hewan pada tahun lalu menjadi 30 ribu hewan kurban," terangnya.
Lain lagi lembaga zakat swasta Lazismu. Lembaga zakat milik Muhammadiyah ini akan mengoptimalkan program andalannya kurban untuk kawasan Padat Kumuh dan Kantong Kemiskinan atau 'Pak Kumis'. Direktur Utama Lazismu, Khoirul Muttaqin mengatakan Kurban Pak Kumis merupakan program andalan Lazismu kepada masyarakat.
Program ini merupakan ciri khas dan penggerak yang tidak dimiliki oleh lembaga filantropi lainnya. Kurban Pak Kumis mendapat sambutan hangat saat dikemas dalam tema Kurban Untuk Negeri pada 2011. Pada 2012 kawasan unik yang dimiliki Pak Kumis mulai dirakit dalam skala yang lebih besar yaitu dalam program Kurban 1.000 Masjid.
Pada 2013 ini, jelas dia, Lazismu akan lebih memantapkan lagi Kurban untuk wilayah kumuh dan kantung kemiskinan dengan pola-pola 'blusukan'. "Ini agar lebih keunggulan program Kurban Pak Kumis dalam penyaluran hewan kurban lebih bisa dirasakan masyarakat akar rumput," terangnya.
Pihaknya berharap Pak Kumis mampu mempertahankan program unggulannya ini dengan baik, sehingga semakin banyak mustahik yang dapat menerima manfaaat daging kurban yang masih segar.