Senin 09 Sep 2013 13:39 WIB

Calhaj DIY Termuda 2 Tahun, Terutua 85 Tahun

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Djibril Muhammad
Jamaah calon haji (calhaj) Indonesia (ilustrasi).
Foto: Republika/Mursalin Yasland
Jamaah calon haji (calhaj) Indonesia (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Jarak pemondokan calon jamaah haji dari DIY terjauh 2,5 kilometer dari Masjidil Haram.

"Namun calon jamaah haji yang jarak pemondokan dengan Masjidil Haram lebih dari dua kilometer disediakan kendaraan," kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY Maskul Haji pada wartawan, usai pamitan calon jamaah haji DIY dengan Wakil Gubernur DIY Paku Alam IX, di Bangsal Kepatihan Yogyakarta, Senin (9/9).

Pemondokan calon jamaah haji dari DIY di Bakhutmah, Misfalah, di Jarwal dan di Mahbas Jin. Jumlah jamaah haji yang berangkat dari DIY sebanyak 2.476 ditambah 53 petugas.

"Alhamdulillah persiapan untuk keberangkatan calon jamaah haji dari DIY sudah selesai, tinggal visanya yang belum selesai tinggal sekitar 30 orang," kata dia.

Calon jamaah haji termuda bernama Nourma Muslichah dengan usia 24 tahun, dua bulan, 13 hari berasal dari Sukoreno, Sentolo Kulonprogo.

Sedangkan calon jamaah haji tertua bernama Tuminah berusia 85 tahun, delapan bulan, sembilan hari berasal dari Jambusari Indah Wredomartani, Ngemplak Sleman.

Menurut Maskul, calon jamaah haji dari Indonesia yang berangkat tahun ini terjadi pengurangan sekitar 20 persen. Karena ada renovasi.

Sebelum adanya renovasi, bila thowaf dalam satu jam bisa menampung 48 ribu orang, namun selama dilakukan renovasi hanya menampung sekitar 22 ribu orang per jam.

Karena itu calon jamaah haji dari Indonesia maupun negara lain dilakukan pengurangan kuota. Biasanya calon jamaah haji dari  DIY yang berangkat sekitar 3091 orang. 

Sekarang calon jamaah haji yang diberangkatkan dari DIY hanya ada 6,5 kloter, yakni kloter 21 dan 26 khusus dari DIY sedangkan kloter 27 diisi calon jamaah haji dari DIY campur dengan calon jamaah haji dari Cilacap dan Kebumen.

Sementara itu Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X dalam sambutannya yang dibacakan Wakil Gubernur DIY Paku Alam IX meminta kepada para calon jamaah haji untuk mendoakan para pemimpin bangsa untuk dapatmewujudkan keadilan, kemakmuran dan kesejahteraan bagi rakyat Indonesia.

Di samping itu, pesan Sultan, jauhilah segala sesutu yang dilarang oleh Pemerintah Kerajaan Saudi Arabia terutama menyangkut perilaku, lebih-lebih yang menyebabkan terjebak denda.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement