REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Sebanyak 35 persen calon haji asal Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta mengalami gangguan kesehatan pada saluran kencing dan 27 persen gangguan jantung dan pembuluh darah.
"Kami berpesan agar semua calon jemaah haji untuk meningkatkan stamina guna menjaga kesehatan," kata Bupati Sleman Sri Purnomo pada acara pamitan haji, Rabu.
Menurut dia setelah melihat hasil cek kesehatan tahap kedua kepada 909 calon haji, kondisi kesehatan calon haji paling banyak mengalami gangguan saluran kencing 35 persen, gangguan jantung dan pembuluh darah 27 persen, hipertensi 11 persen penyakit saluran pernafasan, ginjal, serta diabetes.
"Meskipun tidak ada calon haji yang disarankan menunda keberangkatannya, calon haji semua harus meningkatkan kondisi kesehatan agar saat pemberangkatan dan tiba di sana, Ibu/Bapak dapat melaksanakan ibadah dengan baik dan khusuk," katanya.
Ia mengatakan, kesempatan untuk menunaikan ibadah haji adalah sesuatu yang amat didambakan oleh setiap umat Islam. Menunaikan ibadah haji bukan hal yang mudah karena membutuhkan niat dan bekal yang cukup.
"Bekal yang harus dipersiapkan pun tidak cukup hanya materi, namun juga kesiapan fisik dan mental. Oleh karena itu kami berharap Bapak/Ibu mampu melaksanakan ibadah yang memerlukan biaya yang cukup besar dan kondisi fisik yang baik ini dengan seoptimal mungkin," katanya.
Sri Purnomo mengatakan, tidak mudah untuk mengetahui siapa-siapa yang berhasil meraih haji mabrur. Namun demikian, Rasulullah Saw pernah memberikan beberapa indikatornya. Haji mabrur itu tanda-tandanya adalah setelah ia pulang dari haji, keadaannya lebih baik daripada sebelumnya.
"Dari keterangan hadits Nabi Saw dan penjelasan Imam al-Nawawi dapat diambil kesimpulan bahwa indikator ke-mabrur-an haji seseorang itu dapat dilihat dari tiga hal, yaitu pertama suka memberi makanan, kedua ?bertutur kata lembut dan ketiga kehidupannya lebih baik dari sebelum berhaji," katanya.
Ia mengatakan, indikator yang ketiga ini justru menjadi ukuran yang paling penting, karena apa yang dikatakan Imam al-Nawawi bahwa tanda-tanda kemabruran ibadah haji seseorang adalah kehidupannya setelah haji menjadi lebih baik ketimbang keadaannya sebelum haji.
"Ini sebenarnya mengandung makna yang selaras dengan perkataan Nabi SAW bahwa tanda-tanda kemabruran haji seseorang itu adalah suka membantu, memberikan makan orang lain dan suka bertutur kata yang lembut hingga orang lain banyak yang suka kepadanya," katanya.
Dengan makna tersebut, katanya, nampak bahwa mabrur beriorientasi pada kebaikan perilaku. "Kemabruran tidak hanya diukur dari terpenuhinya syarat dan manasik haji, namun juga sejauh mana implementasinya dalam kehidupan sehari-hari," katanya.
Kepala Bagian Kesra Kabupaten Sleman Kuntadi mengatakan, calon jemaah haji kabupaten sleman tahun 1434 H/2013 sebanyak 915 orang yang terbagi dalam empat kloter, yaitu Kloter 21 SOC sebanyak 191 orang, kloter 22 SOC sebanyak 51 orang, kloter 23 SOC sebanyak 367 orang dan kloter 24 SOC sebanyak 306 orang.