Senin 01 Jul 2013 15:03 WIB

Calhaj Berusia Lanjut Diprioritaskan Berangkat

Rep: ita nina winarsih/ Red: Taufik Rachman
Perluasan pembangunan di sekitar Kabah terus berlangsung, Jumat (21/6). Karena proyek perluasan ini Kerajaan Saudi memangkas kuota jamaah haji seluruh dunia. Perluasan Masjidil Haram kabarnya baru tuntas pada 2016
Foto: Stevy Maradona/Republika
Perluasan pembangunan di sekitar Kabah terus berlangsung, Jumat (21/6). Karena proyek perluasan ini Kerajaan Saudi memangkas kuota jamaah haji seluruh dunia. Perluasan Masjidil Haram kabarnya baru tuntas pada 2016

REPUBLIKA.CO.ID,SUBANG -- Dampak dari kebijakan Pemerintah Arab Saudi, yang memangkas kuota haji Indonesia, terasa di Subang. Akibat pemangkasan ini, diperkirakan 203 calon jamaah gagal berangkat tahun ini. Karena itu, Kantor Kementerian Agama setempat, akan memprioritaskan pemberangkatan terhadap calon jamaah yang usia lanjut.

"Kami akan utamakan calon jamaah yang usianya di atas 70 tahun," ujar Kasi Urusan Haji dan Umroh Kemenag Subang, Yaya Humaya, Senin (1/7).

Selain utamakan calhaj usia lanjut, pihaknya juga akan mengutamakan calon haji yang telah melunasi biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH). Dengan begitu, calhaj yang usianya relatif muda dan yang belum melunasi BPIH, pemberangkatannya akan dipending dulu. Maksudnya, mereka masih terdaftar di jajaran kursi daftar tunggu.

Untuk kuota haji Subang tahun ini, sebanyak 1.228 orang. Akan tetapi, jika mengikuti kebijakan pemangkasan sebesar 20 persen, maka jumlah calhaj yang akan diberangkatkan berkurang jadi 1.025 orang. Meski demikian, kepastian calhaj yang berangkat itu masih menunggu keputusan menteri agama.

Terkait dengan calon haji yang sudah terdaftar dalam kuota, lanjut Yaya, dari 1.088 calhaj, hanya 981 orang yang telah melunasi BPIH. Jika mengacu pada, keputusan menteri agama, maka calhaj yang berangkat itu diperkirakan kurang dari 1.000. Sebab, prioritas utamanya yaitu calhaj usia lanjut serta yang telah melunasi BPIH.

"Untuk kepastian pemberangkatan calhaj tahun ini, kami masih menunggu keputusan dari pusat," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement