REPUBLIKA.CO.ID, LILONGE -- Muslimah Malawi mulai mendapatkan kemudahan mengakses pendidikan dasar dan menenangah. Sebelumnya, akses ini lebih banyak didominasi kalangan pria. "Dominasi kini berada di kalangan perempuan," ungkap Direktur Eksekutif Yayasan Islam Zakat (IZF), Muhammad Osman, seperti dikutip onislam.net, Kamis (20/6).

Osman mengungkapkan, peningkatan yang dimaksud cukup signifikan. Ini menjadi semacam indikasi bahwa orang tua dan masyarakat tak lagi ragu menyekolahkan anak perempuan mereka ke jenjang yang lebih tinggi. "Tidak ada alasan lagi untuk jauh dari pendidikan," kata dia.

Wakil rektor Universitas Malawi, Emanuel Fabiano menilai, di masa lalu situasiya tidak seperti ini. Ketika itu, jumlah Muslimah yang mengenyam pendidikan tinggi begitu sedikit. "Ada sesuatu yang memicu ini," ujarnya.

Pemicu yang dimaksud adalah berdirinya Maryam Girls Teacher Training College. Perguruan tinggi ini sejak lima tahun lalu telah memainkan peran penting dalam meluruskan hambatan budaya guna membatasi akses perempuan mendapatkan pendidikan. "Perguruan tinggi ini dipandang tulus menjembatani kesenjangan gender," kata Sekjen Bilal Trust, Altaf Gani.

Menurut Gani, melalui lembaga itu kampanye pendidikan untuk Muslimah gencar dilakukan. Setiap tahunnya, banyak aplikasi pendaftaran masuk. Namun, karena keterbatasan ruang tidak bisa menampung mereka pada waktu bersamaan.

Ikuti Whatsapp Channel Republika