Ahad 16 Jun 2013 12:22 WIB

95 Calhaj di Kota Bekasi Terancam Batal

Calon jamaah haji (calhaj) sedang mengikuti bimbingan manasik haji (ilustrasi).
Foto: Republika/Musiron
Calon jamaah haji (calhaj) sedang mengikuti bimbingan manasik haji (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Kantor Kementerian Agama Kota Bekasi, Jawa Barat, mencatat sebanyak 95 calon haji asal wilayah setempat yang telah melunasi biaya pemberangkatan terancam batal akibat pengurangan kuota oleh Pemerintah Arab Saudi.

"Jika dihitung, daerah kita mendapatkan pengurangan 20 persen dari kouta tahun ini sebanyak 2.309 jamaah sebagai imbas kebijakan Pemerintah Arab Saudi," ujar Kepala Seksi Haji dan Umroh Kementerian Agama Kota Bekasi Muzani di Bekasi, Ahad (16/6).

Menurut dia, jumlah calon haji Kota Bekasi yang akan dikurangi akibat proyek renovasi di Masjidil Haram mencapai 405 jamaah tersebar di 12 kecamatan setempat.

"Dari catatan kami, sebanyak 312 jamaah sudah dipastikan batal berangkat pada tahun ini akibat belum melunasi Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH). Artinya terdapat 95 orang calon jamaah haji yang sudah melunasi terancam batal berangkat," katanya.

Namun demikian, pihaknya belum dapat memutuskan siapa saja calon haji yang akan dibatalkan pemberangkatannya karena hal itu merupakan kewenangan Kementerian Agama.

"Namun bisa jadi, jumlahnya berkurang jika di daerah lain juga terdapat pengurangan akibat pembatalan sama seperti yang terjadi di Kota Bekasi," katanya.

Menurut dia, pengurangan kuota haji Indonesia oleh Pemerintah Arab Saudi mencapai 42 ribu orang. Muzani menerangkan, rehab Masjidil Haram tersebut bukan berada di luar gedung masjid, tapi masuk area dalam di lantai dua dan tiga di tempat tawaf.

Dari perhitungan Pemerintah Arab Saudi, tempat tawaf dapat menampung 48 ribu jamaah per jam pada saat kondisi normal. Ketika masih dalam rehab, hanya menampung 22 ribu jamaah per jam.

"Kalau jumlahnya tetap dipaksakan sesuai kuota yang ada, tidak menutup kemungkinan akan mengganggu kekhusyukan ibadah akibat tempat yang sempit. Untuk itu Pemerintah Arab Saudi mengurangi kuota untuk seluruh negara sebanyak 20 persen," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement