REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG --Calon jamaah haji sejumlah 365 orang asal Provinsi Bengkulu mengikuti simulasi pemberangkatan haji melalui Bandara Fatmawati Soekarno. Bandara ini disiapkan menjadi bandara embarkasi antara tahun ini.
Simulasi ini disaksikan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (kemenag), Anggito Abimanyu, Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah, Ketua DPRD Bengkulu Kurnia Utama.
"Simulasi digelar langsung di asrama haji Bengkulu sebagai persyaratan Bengkulu sebagai embarkasi Antara," kata Kepala Kantor Wilayah Kemenag Bengkulu, Suardi Abas, Jumat (7/6).
Ia mengatakan simulasi jamaah haji berangkat menggunakan bandara embarkasi antara, yang dimulai dari penyambutan calon jamaah haji di asrama haji, hingga pelepasan menuju Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu.
Adapun bentuk simulasi yang dilakukan yakni mulai dari pelayanan petugas Bea dan Cukai, melakukan pemeriksaan barang bawaan di "check point" hingga memasuki aula asrama haji.
Di aula, calon jamaah haji menerima pengarahan dari petugas kloter, kemudian mengambil kunci kamar, namun sebelum masuk kamar dilakukan pemeriksaan kesehatan oleh dokter.
Setelah pemeriksaan kesehatan, esok harinya pukul 07.00 WIB petugas bandara sudah menyiapkan tenda besar untuk tempat pertemuan jemaah dengan keluarga sebelum berangkat ke Tanah Suci.
Ada 10 bus yang disiapkan untuk membawa jamaah menuju bandara dan mereka diberi kesempatan berpamitan dengan keluarga.
Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah, mengatakan kedatangan Dirjen Penyelenggara Ibadah Haji dan Umrah Anggito Abimanyu dan tim penilai, menunjukkan keseriusan Bengkulu dan pemerintah pusat.
Kehadiran dirjen, katanya, untuk menilai pelaksanaan embarkasi jamaah haji. "Pak Anggito menilai kelayakan embarkasi haji, sedangkan ketua DPRD berkepentingan menyaksikan karena akan menganggarkan ongkos pulang pergi jamaah dari Bengkulu-Padang," papar Gubernur.