Jumat 31 May 2013 13:44 WIB

Cara Praktis Meraih Shalat Khusyuk

Rep: Nashih Nashrullah/ Red: Heri Ruslan
Shalat Dhuha di kantor (ilustrasi)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Shalat Dhuha di kantor (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Khusyuk menurut terminologi bahasa berarti takut, lirih, merunduk, bersujud, layu, kering, dan seterusnya. Seperti disebutkan dalam surah al-Mu'minun ayat 1-11, kekhusyukan shalat seseorang merupakan kunci kesuksesan dan keberuntungan.

Definisi soal khusyuk pun dikemukan oleh generasi salaf. Adalah Umar bin Khatab, ia berpendapat bahwa khusyuk wujud kekhusyukan itu bukan tampak pada kepala yang menunduk, melainkan terletak pada ketenangan hati dan pikiran. Dengan menghadirkan khusyuk di segenap anggota tubuh itu, sebut Imam Syafii, shalat akan lebih bermakna dan membawa dampak luar biasa.

Memperoleh kekhusyukan memang tidak mudah. Menggapai khusyuk bisa ditempuh dengan sejumlah latihan dan persiapan. Beberapa tahapan latihan yang dikemukakan oleh penulis, antara lain, introspeksi diri, bermunajat kehinaan, mendalami makna syahadat, dan memahami makna di balik panggilan azan.

Salah satu dampak utama dari shalat khusyuk, yakni membawa seseorang terhindar dari perbuatan keji dan mungkar.

“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Alquran dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. (QS. al-Ankabut [29]: 45). Buku ini pantas menjadi bahan kontemplasi meraih kekhusyukan shalat. Semakin lengkap dengan diagram dan petunjuk-petunjuk praktis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement