Kamis 30 May 2013 11:22 WIB

Yulio Muslim da Costa: Mualaf Hafal Alquran 30 Juz (Bagian-2)

Ustaz Muslim, mualaf dan hafiz Alquran 30 juz pimpinan Pesantren Bina Madani Bogor
Ustaz Muslim, mualaf dan hafiz Alquran 30 juz pimpinan Pesantren Bina Madani Bogor

REPUBLIKA.CO.ID,

Acara siraman rohani agama Islam yang ditayangkan televisi nasional menarik perhatiannya.

Berjudi, berdansa, meminum sopi (minuman keras), dan memakan daging babi merupakan kebiasaan non-Muslim di kampung halamannya.

Yulio akhirnya hijrah dari tanah kelahiran dan agama yang dulu dianutnya. Bersama Ustaz Zakaria, ia berangkat ke Kota Dili, ibu kota Timor Leste sekarang.

Sebelumnya, mereka sempat singgah di Kota Bau Kau. Di kota itulah, Yulio masuk Islam dan mengucap dua kalimat syahadat di depan Ustaz Zakaria.

Peristiwa penting bagi kehidupan Yulio itu terjadi pada 28 Juni 1993, beberapa saat sebelum waktu Maghrib tiba.

Sejak itu, ia hanya ingin dipanggil dengan nama Muslim, karena namanya telah berubah dari Yulio da Costa Freitas menjadi Yulio Muslim da Costa.

Setelah menjadi Muslim, ia sempat bertanya kepada sang paman, apa yang harus dilakukan di awal keislamannya? Sang paman pun hanya berujar singkat agar Muslim tak terbebani, Ikuti saja apa pun yang imam lakukan dalam shalat.

Sejak saat itu, Muslim selalu mengikuti setiap gerakan yang dilakukan imam, bahkan di saat shalat dan imam selesai, kemudian sang imam berzikir sambil menggerak-gerakkan bibirnya.

''Padahal, saat itu saya tak tahu apa yang diikuti itu. Terkadang kalau mengingat kenangan itu, saya selalu menertawakan diri sendiri,'' ungkapnya tersenyum mengenang awal hijrahnya menjadi Muslim.

Sebelum berangkat ke Pulau Jawa, hampir dua pekan lamanya ia tinggal di Kota Dili. Muslim mengaku sempat gelisah karena temen-temennya dari Kabupaten Moro mulai berdatangan. Belum ada satu pun yang tahu di antara mereka kalau dirinya telah pindah keyakinan.

Untuk menutupinya, ia berusaha bersikap biasa terhadap mereka. Bahkan karena ajakan teman-temannya, ia sempat tergoda kembali untuk melakukan judi.

Satu hari sebelum keberangkatan ke Pulau Jawa pun ia masih sempat bermain judi di Pasar Bekora, sampai sedikit bekal dari keluarganya pun habis. Akhirnya, Muslim pun berbohong dan mengaku kecopetan.

Kapal Kalimutu membawanya ke Pulau Jawa. Ia lalu tinggal di salah satu Pondok Pesantren Paciran, Lamongan, Jawa Timur, tempat Ustaz Zakaria pernah menimba ilmu beberapa tahun yang lalu.

Di Paciran, Muslim sempat menimba ilmu sambil menunggu jemputan dari Pondok Pesantren Taruna Alquran Yogyakarta pimpinan KH Umar Budihargo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement