Rabu 29 May 2013 19:50 WIB

Bertemunya Musa dengan Hamba Allah yang Saleh

Gurun pasir di Mesir

Selanjutnya, Musa pun akhirnya mengikuti Nabi Khidir. Namun, dari beberapa perbuatan yang dilakukan Nabi Khidir, ternyata Musa tidak bisa berlaku sabar. Misalnya, saat melubangi perahu, membunuh anak kecil, dan membangun dinding rumah tanpa upah. Musa selalu bertanya atas perbuatan Khidir. Hingga, Khidir menyatakan tibalah saatnya perpisahan antara keduanya.

''Inilah perpisahan antara aku dan kamu. Kelak, akan kuberitahukan kepadamu tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya.'' (Alkahfi: 78).

Kemudian, khidir menjelaskan alasan-alasan di balik perbuatannya. Saat ia melubangi perahu, tujuannya agar perahu itu tidak dirampas oleh penguasa setempat karena rajanya hanya akan merampas perahu-perahu yang bagus. Mengenai anak kecil yang dibunuhnya: apabila dewasa nanti, anak tersebut akan membuat kedua orang tuanya menjadi durhaka kepada Allah.

Mengenai dinding rumah yang diperbaikinya, rumah tersebut adalah milik anak yatim piatu yang kedua orang tuanya adalah orang yang taat beribadah. Sementara itu, di bawah dinding rumah yang mau roboh tersebut, terdapat harta peninggalan kedua orang tuanya.

Pertemuan dua laut

Ada beberapa pendapat mengenai tempat pertemuan Nabi Musa dengan Nabi Khidir As atau yang disebut dengan Majma'a al-Bahrayni. Yang pasti, keterangan Alquran hanya menyebutkan tempat bertemunya dua laut.

Selain itu, Alquran juga tidak menyebutkan kapan peristiwa itu terjadi. Apakah itu terjadi ketika Musa masih berada di Mesir sebelum eksodus bersama Bani Israil atau setelah eksodusnya dari Mesir? Kapan waktunya setelah eksodus? Sebelum membawa mereka ke Tanah Suci (Ardlul Muqaddasah) atau setelah membawanya ke Tanah Suci?

Ada yang mengatakan bahwa tempat tersebut adalah pertemuan Laut Romawi dengan Persia, yaitu tempat bertemunya Laut Merah dengan Samudra Hindia. Pendapat yang lain mengatakan bahwa lautan tersebut terletak di tempat pertemuan antara Laut Roma dan Lautan Atlantik.

Di samping itu, ada juga yang mengatakan bahwa lautan tersebut terletak di sebuah tempat yang bernama Ras Muhammad, yaitu antara Teluk Suez dan Teluk Aqabah di Laut Merah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement