Rabu 29 May 2013 19:50 WIB

Bertemunya Musa dengan Hamba Allah yang Saleh

Gurun pasir di Mesir

Nabi Musa kemudian bermaksud menunaikan perintah Allah itu dengan membawa ikan dalam wadah dan berangkat bersama-sama muridnya, Yusya bin Nun.

Berangkatlah keduanya hingga akhirnya mereka tiba di sebuah batu (shakhrah) dan memutuskan beristirahat sejenak karena telah menempuh perjalanan cukup jauh. Ikan yang mereka bawa dalam wadah itu tiba-tiba melompat ke dalam air. Sang murid (Yusya' bin Nun) tertegun memerhatikan kebesaran Allah itu.

Selepas menyaksikan peristiwa tersebut, Yusya' tertidur. Ketika terjaga, ia lupa untuk menceritakannya kepada Nabi Musa. Mereka berdua lalu meneruskan perjalanan hingga Nabi Musa berkata kepada Yusya', ''Bawalah ke mari makanan kita. Sesungguhnya, kita telah merasa letih karena perjalanan kita ini.'' (Surah Alkahfi: 62).

Menurut Ibn Abbas, ''Nabi Musa sebenarnya tidak merasa letih untuk melewati tempat yang diperintahkan oleh Allah supaya menemui hamba-Nya yang lebih berilmu itu.'' Yusya' berkata kepada Nabi Musa, ''Tahukah kamu, tatkala kita mencari tempat berlindung di batu tadi, sesungguhnya aku lupa (menceritakan) ikan itu dan tidak ada yang membuat aku lupa untuk menceritakannya, kecuali setan dan ikan itu mengambil jalannya ke laut dengan cara yang aneh sekali.'' (Surah Alkahfi: 63).

Nabi Musa segera teringat sesuatu bahwa mereka sebenarnya sudah menemukan tempat pertemuan dengan hamba Allah yang sedang dicarinya itu. Lalu, keduanya segera kembali menuju tempat hilangnya ikan tersebut. Musa berkata, ''Itulah tempat yang kita cari.'' Lalu, keduanya kembali mengikuti jejak mereka semula (Surah Alkahfi: 64).

Setibanya di tempat hilangnya ikan tadi, Nabi Musa melihat seorang hamba Allah yang sedang duduk bersimpuh. Lalu, terjadilah perbincangan di antara Musa dan Khidir. Setelah memberi salam, Musa pun memperkenalkan diri. ''Aku Musa,'' paparnya.

Khidir bertanya, "Musa pemimpin Bani Israil?"

Musa menjawab, "Ya. Aku datang kepadamu supaya engkau mengajarkanku apa yang engkau ketahui."

Khidir menjawab, ''Sesungguhnya, kamu sekali-kali tidak akan sanggup sabar bersamaku." (Alkahfi: 67).

"Hai, Musa, aku mempunyai ilmu yang diberikan dari ilmu Allah. Dia mengajariku hal-hal yang tidak engkau ketahui. Engkau pun mempunyai ilmu Allah yang Dia ajarkan kepadamu yang tidak kumiliki."

Maka, Musa berkata, "Insya Allah, kamu akan mendapati aku sebagai orang yang sabar dan aku tidak akan menentangmu dalam sesuatu urusan pun." (Alkahfi: 69).

Maka, Khidir berkata kepada Musa, "Janganlah kamu bertanya kepadaku tentang sesuatu apa pun sampai aku sendiri menerangkannya kepadamu." (Alkahfi: 70).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement