Selasa 28 May 2013 07:34 WIB

Turki Siapkan Kumpulan Hadits Abad ke-21

Ulama hadits (ilustrasi)
Foto: Blogspot.com
Ulama hadits (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Lima tahun lalu, cendekiawan di seluruh dunia Muslim khawatir intelektual Muslim Turki merencanakan kompilasi ucapan-ucapan Nabi Muhammad untuk menyaring hadits yang menurut mereka kadaluwarsa.

Pemimpin agama dan teolog Turki pun merespons kecemasan ungkapan yang berasal dari laporan media Barat tersebut. Apakah mereka akan mengedit hadits baru, kitab suci yang kedua setelah Alquran dalam Islam.

Pekerjaan tersebut akhirnya siap setelah enam tahun dalam pembuatan. Hanya, kompilasi  hadits ini Tidak seperti 95 Tesis yang dibuat Protestan. Ketika itu, Martin Luther mengutuk praktek di Gereja Katolik Roma dan meluncurkan Reformasi Protestan.

Sebaliknya, seratus penulis Turki memilih beberapa ratus dari sekitar 17.000 ucapan Nabi Muhammad untuk memeriksa pandangan Islam terhadap Allah, iman dan kehidupan untuk memberi pemahaman kepada rakyat Turki moderen.

"Kita tidak hidup di abad ke-20 lagi," kata Mehmet Ozafsar, direktur proyek dan wakil presiden Direktorat Agama Ankara."Kami membutuhkan kerja baru dengan keyakinan Islam dalam perspektif budaya hari ini."

Hadits merupakan kumpulan ucapan dan tindakan Nabi Muhammad  selama hidupnya. Pengkhotbah dan ahli hukum menggunakannya untuk memahami Al-Quran dan mendukung ajaran dan fatwa (fatwa agama) Islam pada semua aspek kehidupan, dari doa pendidikan bagi perempuan.

Mencerna hadis yang dipilih adalah hal yang baru dalam Islam. Para ahli telah dihasilkan mereka selama berabad-abad untuk membantu Muslim belajar tentang sabda Rasul tanpa harus menavigasi melalui kompilasi klasik yang panjang dan kadang-kadang membingungkan.

Apa yang membuat satu ini berbeda adalah bahwa ia memilih dan menjelaskan hadis-hadis dari perspektif Turki saat ini. Padahal, Turki adalah campuran negara sekuler, ekonomi yang dinamis. Masyarakat Muslim telah membangkitkan minat yang besar di Timur Tengah sejak pemberontakan Musim Semi Arab dua tahun lalu.

Seorang pejabat agama senior Mesir, di mana ulama Islam tradisional, yang berkuasa Ikhwanul Muslimin dan Salafi radikal mengungkapkan, koleksi hadits bisa memicu perdebatan.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement