Jumat 15 Mar 2013 20:15 WIB

Ulama Indonesia yang Mengajar di Masjidil Haram (2)

Tuan Guru Abdurrahman Siddiq Al-Banjari.
Foto: wordpress.com
Tuan Guru Abdurrahman Siddiq Al-Banjari.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Afriza Hanifa

Sepulang dari Saudi, mantaplah ilmu syekh untuk berdakwah di negeri sendiri. Ia kemudian mengabdikan diri untuk berdakwah di Martapura, kemudian pindah ke Indragiri. Ia pun kemudian banyak didatangi para penuntut ilmu, tak hanya dari tanah air, namun juga dari negari tetangga seperti Malaysia dan Singapura.

Beliau bahkan mendirikan sebuah masjid dan madrasah di Indragiri Martapura. Madrasah yang ia buka pun kemudian menjadi tempat para penuntutu ilmu mengambil faedah dari syaikh dengan cuma-cuma. Tak ada iuran sepeser pun yang diminta dari murid-murid madrasahnya. Syekh bergantung pada hasil kebunnya untuk membiayai operasional madrasah.

Syekh Abdurrahman Siddiq, yang juga dipanggil "Tuan Guru" tersebut dikenal sebagai ulama yang amat giat dan aktif. Tak hanya sebagai sufi yang tawadhu, namun juga sastrawan yang membumikan ilmu tasawuf di tanah Melayu. Banyak syair yang telah dihasilkan Syaikh sementara dakwah terus berjalan.

Beliau meluruskan paham tasawuf dan ilmu kalam yang seringkali dipahami secara menyimpang. Pasalnya, banyak guru tasawuf yang hanya mengacu pada hal batin semata. Maka beliau pun hadir meluruskan ilmu tasawuf yang bena

Melihat kefaqihannya, banyak pemerintah setempat yang berkeinginan menjadikan beliau sebagai pemberi fatwa atau mufti. Ia pernah ditawari jabatan mufti dari sultan Kerajaan Johor, namun ia menolaknya. Saat berkunjung ke Betawi, Syekh juga diminta menjadi mufti namun lagi-lagi beliau menolaknya.

Baru setelah tawaran datang dari Kerajaan Indragiri Riau, beliau menerimanya. Itupun setelah pihak kerajaan terus menerus memohon kesediaannya. Maka diterimalah jabatan tersebut, namun dengan syarat tanpa mendapat bayaran darinya. Beliau menjabat sebagai Mufti Kerajaan Indragiri sejak tahun 1919 hingga 1939 yang berkantor di kawasan Rengat. (bersambung)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement