Kamis 14 Mar 2013 20:40 WIB

Satu Masjid Baru Berdiri di Melbourne

Rep: Agung Sasongko/ Red: Karta Raharja Ucu
Pemuka Muslim Australia (ilustrasi)
Foto: AP PHOTO
Pemuka Muslim Australia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Saat Muslim Australia sedang sedih lantaran tempat ibadah dan Islamic Center mendapat serangan Islamofobia, kabar gembira datang dari Dewan Kota Casey, Melbourne, Australia.

Dewan mengabulkan permohonan izin pembangunan masjid baru yang diajukan umat Islam. Kabar itu segera disambut suka cita Muslim Australia. "Kami bahagia," kata Sherene, juru bicara komunitas Muslim seperti dikutip The Age, Kamis (14/3).

Izin itu diberikan setelah proses perizinan yang cukup pelik dan rumit. Padahal, komunitas Muslim hanya mengubah fungsi bangunan lama yang sebelumnya berupa gereja untuk dijadikan masjid. Harus diakui, penolakan warga sangat berpengaruh terhadap berlangsungnya proses perizinan.

Dukungan pembangunan masjid diberikan Direktur Archivision, Louise Asiaee. Menurutnya, posisi masjid telah berada pada posisi yang akan menghindari keluhan masyarakat.

Dukungan juga diberikan anggota dewan kota, Wayne Smith. Ia mengatakan warga kota pasti akan menyukai keberadaan masjid. "Kita terikat dengan kewajiban untuk pengembangan kota. Ini artinya, izin yang diberikan telah sesuai dengan pengembangan yang dimaksud," kata dia.

Secara terpisah, anggota dewan kota, Rosalie Crestani, menilai izin tersebut akan menambah polusi suara dan kemacetan lalu lintas. Ini belum termasuk polusi informasi terkait khutbah yang diberikan. "Keberadaan masjid tidak sesuai dengan karakter kota," kata dia.

Kendati telah mendapatkan izin, ada kemungkinan hal itu berubah. Ini mengingat masyarakat bisa mengadukan masalah ini ke Pengadilan Sipil dan Administrasi Victoria (VCAT).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement