REPUBLIKA.CO.ID, LASVEGAS -- Ahmadullah Rokai Yusufzai, anggota komunitas Muslim AS yang sudah 30 tahun menetap di Las Vegas, memutuskan membangun masjid guna melawan godaan Kehidupan duniawi kota judi Las Vegas.
Apa yang dilakukannya diharapkan mampu menjadi cambuk kepada Muslim yang banyak tergoda dengan kehidupan Las Vegas. “Anda tahu lebih mudah bagi anda tersesat di kota ini ketimbang kota lain,'' kata Yusufzai.
Dia mengakui ada Muslim yang tergoda bekerja di tempat-tempat bisnis judi karena bayarannya tinggi. Melihat kondisi tersebut, Yusufzai tak berdiam diri.
Usai membangun masjid, ia datangkan imam dan ulama guna membimbing umat Islam di Las Vegas. Melalui imam dan ulama, minimal setiap Muslim dibekali pemahaman yang baik tentang kehidupan Las Vegas dari sudut pandang Islam.
“Kami akui kualitas iman Muslim Las Vegas perlu diperkuat,” kata Yusufzai.
Muhammad Chakir, imigran asal Maroko, secara terpisah mengungkap banyak pandangan negatif tentang Muslim di Las Vegas. Pandangan negatif itu lebih kepada keterlibatan Muslim dalam aktivitas perjudian di Las Vegas.
“Mereka pikir kami sudah gila. Tapi, kami tetap mematuhi perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya,” kata dia.
Chakir mengungkap dimana pun setiap Muslim tinggal, termasuk Las Vegas, perlu untuk dipahami keyakinan terhadap ajaran Islam tetap dipertahankan. “Bagi saya, di Las Vegas justru membuat saya mudah menjadi Muslim,” kata dia.
Yusufzai menambahkan kehidupan Las Vegas berikut dengan kerja keras Muslim membuatnya tidak mudah begitu saja menilai orang lain.
“Saya tidak bisa menilai Muslim tanpa melihat bagaimana usaha mereka untuk menjaga apa yang menjadi keyakinannya. Memang apa yang mereka lakukan bukanlah hal yang lazim,” kata dia.