Selasa 12 Mar 2013 08:00 WIB

Muslim AS Melawan Godaan 'Jalur Cepat' Las Vegas (2)

Rep: Agung Sasongko/ Red: Didi Purwadi
Las Vegas
Foto: laman resmi Las Vegas
Las Vegas

REPUBLIKA.CO.ID, LAS VEGAS -- Ahmadullah Rokai Yusufzai, anggota komunitas Muslim AS yang menetap di Las Vegas, harus kehilangan pekerjaannya sebagai penerjemah akibat tragedi 9/11. Guna mencukui kebutuhan keluarganya, Yusufzai pun menjadi supir taksi.

Padahal, gelar akademis yang dimilikinya tidak cocok untuk pekerjaan seperti itu. Situasi yang tidak menguntungkan itu tidak membuat Yusufzai tergoda memilih jalur cepat.

Diakuinya, banyak godaan yang memancing dirinya untuk mengambil jalan itu. Tapi, keyakinannya sebagai Muslim membuatnya menahan diri.

“Saya berdoa kepada Allah untuk mengampuni apa yang sempat terpikirkan. Kini, saya selalu berdoa kepada Allah untuk memberikanku makanan halal kepada keluargaku di atas meja,” kenang dia.

Kehidupan duniawi Las Vegas yang begitu menggoda membuat Yusufzai membangun masjid. Apa yang dilakukannya diharapkan mampu menjadi cambuk kepada Muslim yang banyak tergoda dengan kehidupan Las Vegas.

“Anda tahu, lebih mudah bagi anda tersesat di kota ini ketimbang kota lain. Anda bisa memperoleh kartu penduduk dengan mudah, masuk klub kasino manapun yang anda suka,” kata dia.

Menurut Yusufzai, bekerja sebagai karyawan hotel di Las Vegas merupakan cara tercepat mencapai kemakmuran. Dari profesi itu, seseorang dapat dengan mudah memperoleh tempat tinggal yang layak dan sebuah kendaraan.

Hal macam inilah yang kerap menggoda umat Islam. “Anda bayangkan saja. Sebagai supir taksi tidak mungkin anda bisa mendapatkan apa yang saya sebutkan tadi,” kata dia.

Karena itu, lanjut dia, hidup di Las Vegas menyimpan tantangan yang berat bagi keluarga Muslim. Mereka harus mendidik dan mengawasi anak-anak dengan baik.

“Peran orang tua sangat penting. Saya kira, dengan hanya memberikan hukuman fisik bukan solusinya,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement