Jumat 15 Feb 2013 15:02 WIB

Sejumlah Calhaj Bojonegoro Batal Berangkat

 Petugas melakukan pendataan barang bawaan jamaah haji saat tiba di Asrama Haji, Banda Aceh, Rabu (31/10) malam.    (Ampelsa/Antara)
Petugas melakukan pendataan barang bawaan jamaah haji saat tiba di Asrama Haji, Banda Aceh, Rabu (31/10) malam. (Ampelsa/Antara)

REPUBLIKA.CO.ID,BOJONEGORO--Sejumlah calon haji (calhaj) Bojonegoro, Jatim, yang memperoleh panggilan untuk pemberkasan persyaratan batal berangkat dengan alasan sudah berangkat haji melalui BPIH (ONH plus), selain juga ada yang sudah meninggal dunia.

"Calhaj yang meninggal dunia dan batal berangkat akan digantikan calhaj yang sudah masuk daftar tunggu yang masuk urutan dibawahnya," kata Kasi Penyelenggara Haji dan Umroh Kementerian Agama Bojonegoro, Wakhid Priyono, Jumat.

Ia menjelaskan, diketahuinya ada sejumlah calhaj yang meninggal dunia, juga sudah berangkat haji melalui ONH plus itu, ketika proses pemberkasan persyaratan calhaj yang sudah berlangsung sejak 10 Februari lalu.

"Kami menerima ada sejumlah calhaj yang sudah meninggal dunia dari keluarganya yang datang dengan membawa surat panggilan," jelasnya.

Namun, menurut dia, pihaknya tidak bisa langsung mengeluarkan surat panggilan pemberkasan kepada calhaj lainnya untuk menggantikan calhaj yang batal berangkat karena meninggal dunia dan sudah berangkat haji melalui ONH plus.

"Kami akan menyelesaikan dulu proses pemberkasan sebanyak 1.151 calhaj yang sudah menerima panggilan ini, baru hasilnya kami laporkan kepada Kementerian Agama Provinsi Jatim," paparnya.

Sementara ini, jelas dia, proses pemberkasan sudah merampungkan sekitar 50 persen lebih calhaj dari 1.151 calhaj yang menerima surat panggilan pemberkasan.

"Kami optimistis pemberkasan 1.151 calhaj bisa dirampungkan sebelum batas terakhir pemberkasan pada 22 Februari," tuturnya.

Ia juga menjelaskan, kemungkinan jumlah calhaj asal daerahnya yang berangkat musim haji tahun ini masih akan bertambah sesuai kuota tambahan hingga bisa mencapai sekitar 1.300 calhaj atau lebih banyak dibandingkan tahun lalu sebanyak 1.221 orang.

"Kami sudah menerima jadwal rencana perjalanan haji (RPH) tahun ini yang akan dimulai 9 September hingga 19 November," paparnya.

Menjawab pertanyaan, ia menyatakan, jumlah calhaj asal daerahnya yang masuk daftar tunggu saat ini diperkirakan mencapai 14.000 calhaj. Dengan demikian, calhaj yang mendaftar tahun ini, diperkirakan minimal baru bisa berangkat pada musim haji antara tahun 2024-2025.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement