Jumat 01 Feb 2013 21:36 WIB

Perempuan Non-Muslim Ramaikan Hari Jilbab Dunia

Rep: Agung Sasongko/ Red: Karta Raharja Ucu
Salah satu wanita non-muslim yang mengenakan jilbab di Hari Jilbab Dunia, Jumat (1/2).
Foto: onislam.net
Salah satu wanita non-muslim yang mengenakan jilbab di Hari Jilbab Dunia, Jumat (1/2).

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Puluhan perempuan non-muslim di seluruh dunia berencana mengenakan jilbab, Jumat (1/2). Rencana itu merupakan bagian dari peringatan Hari Jilbab Dunia yang pertama.

Esther Dale (28), warga California, Amerika Serikat, mengungkap masih ada yang disalahpahami dari jilbab. Padahal, jilbab itu mencerminkan kesopanan.

Artinya, asumsi yang salah apabila perempuan memakainya karena terpaksa. "Itu sama sekali tidak benar," kata dia seperti dikutip onislam.net, Jumat (1/2).

Dale merupakan perempuan non-muslim yang ambil bagian dari acara itu. Dale yang merupakan penganut Mormon, memahami pentingnya agama dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk itu, ia merasa stigma yang mengeliling jilbab bukanlah hal yang sepatutnya. "Ini kesempatan yang baik. Anda seharusnya bisa membuat penilaian akurat tentang apa yang dikenakan seseorang," kata dia.

Lain Dale, lain pula Jess Rhodes. Wanita asal Inggris, juga ambil bagian dalam acara tersebut. Ia memutuskan ikut setelah mengetahui acara itu melalui internet.

"Jujur, aku tidak begitu tahu bagaimana mengenakannya, tapi ini merupakan hal yang menarik, karena terkait pilihan hidup seorang muslimah," kata Jess yang saat ini tercatat sebagai seorang mahasiswi.

Jess mengatakan orang tuanya sempat terkejut dengan apa yang dilakukannya. Namun, ia coba jelaskan apa tujuannya. "Reaksi orang tua, ehm, sedikit terkejut. Wajar memang, tapi setelah dijelaskan mereka akhirnya mengerti," ucap dia.

Menurut Jess, reaksi orang tuanya mencerminkan kondisi nyata dari pandangan masyarakat Inggris terhadap jilbab. Karena itulah, ia semakin termotivasi untuk ambil bagian.

Ia percaya, kampanye ini akan membantu meluruskan kesalahpahaman tentang Islam. "Aku akan sampaikan apa yang kurasakan kepada dunia," ujar dia.

Widyan Al Ubudy, wanita asal Australia ini merupakan pihak yang menginformasikan acara tersebut kepada Jess. Baginya, sangat penting bagi perempuan non-muslim ambil bagian dalam acara ini. Sebab, melalui mereka, kesalahpahaman dapat diluruskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement