REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Beragam cara masyarakat Banjar Kalimantan Selatan dalam merayakan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW pada 12 Rabi'ul Awal 1433 Hijriah, yang bertepatan 24 Januari 2013, demikian dilaporkan, Kamis.
Sebagai contoh warga Banua Halat Kabupaten Tapin, Kalsel menggelar acara "baayun" (mengayun) yang diikuti ribuan peserta terdiri anak-anak dan orang dewasa, dengan diiringi lantunan syair-syair maulid yang berisikan pujian serta riwayat kehidupan nabi penutup/akhir zaman tersebut.
Gelar acara baayun di Banua Halat Tapin (120 km utara Banjarmasin) tersebut sejak lama tiap tahun dan setiap 12 Rabi'ul Awal, yang merupakan hari puncak peringatan maulid Muhammad saw, yang merupakan penghulu para nabi itu.
Begitu pula secara instansional, Museum Lambung Mangkurat di Banjararu, menggelar acara baayun setiap memperingati kelahiran Muhammad saw tiap Rabi'ul Awal (bulan maulid).
Namun satu hal yang tak pernah ketinggalan dalam perayaan maulid tersebut, yaitu membaca dan mengumandangkan syair, seperti yang disusun Al Barzanji dengan asyrafal enamnya, Al Habsyie dan A'dibai.
Gema syair-syair maulid itu membahana dari daerah perkotaan hingga pedesaan, dan bahkan sampai ke daerah pedalaman, yang bukan dikumandangkan orang-orang dewasa, tapi pemuda remaja dan anak-anak.
Selain itu, bagi warga masyarakat yang berkemampuan atau punya duit, menggelar acara kenduri dalam merayakan maulid Nabi Muhammad saw, dengan sajian/hidangan yang terkadang juga beragam.
Hidangan beragam itu, baik berupa suguhan kue maupun masakan lauk pauk, guna menyenangkan tamu undangan pada perayaan peringatan maulid tersebut.
Guna lebih memeriahkan perayaan maulid tersebut, juga terkadang pelaksana mengundang grup-grup rebana ternama dalam mengumandangkan syair-syair pujian terhadap rasulullah saw tersebut.
Oleh karenanya perayaan maulid bagi warga masyarakat Banjar Kalsel juga bagikan pesta perkawinan, yang ramai pengunjung.