Selasa 11 Dec 2012 14:30 WIB

Keuangan Islam Bangun Struktur Ekonomi Dunia

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Karta Raharja Ucu
Krisis ekonomi di Yunani memicu krisis Euro keseluruhan (ilustrasi)
Krisis ekonomi di Yunani memicu krisis Euro keseluruhan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MANAMA -- Pertumbuhan substansial dan kehandalan keuangan Islam kini menjadi fenomena global. Terbukti, sejumlah negara non-Islam menunjukkan minat dalam industri yang dinamis tersebut.

CEO Al Hilal Bank Jamil Berror mengatakan saat ini perbankan konvensional dan industri keuangan perlahan sembuh dari dampak dari krisis keuangan. "Sekarang kesempatan baik bagi keuangan Islam untuk membuktikan daya saing dan meningkatkan profilnya di ranah keuangan global," ucapnya seperti dikutip Gulf Daily News, Selasa (11/12).

Jamil mengatakan perbankan syariah global dan industri keuangan, berada pada jalur pertumbuhan stabil dan konsisten. Perbankan syariah telah membuat kemajuan luar biasa selama dekade terakhir.

"Laporan terbaru menunjukkan jumlah perusahaan basis aset kini telah melebihi satu triliun dollar AS," kata Kepala Eksekutif Bank Ithmaar, Mohammed Bucheerei.

Namun, angka tersebut masih kurang dari satu persen aset perbankan global. "Ini menyoroti potensi besar untuk pertumbuhan," katanya Mohammed Bucheerei.

Krisis keuangan memberi kesempatan bagi keuangan Islam memainkan peran kunci dalam membangun struktur ekonomi. Keuangan Islam berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Tidak hanya di pasar-pasar utamanya, tetapi juga di seluruh dunia.

"Selama 19 tahun, WIBC telah berada di garis depan untuk mendukung perkembangan perbankan Islam global dan industri keuangan," ucapnya mengakhiri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement