Kamis 06 Dec 2012 13:53 WIB

Muslim AS Terjemahkan Alquran ke Bahasa Isyarat

Rep: Afriza Hanifa/ Red: Karta Raharja Ucu
Membaca Alquran (ilustrasi)
Foto: SAL.AM
Membaca Alquran (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Jika tuna netra dapat membaca dan memahami Alquran melalui huruf braille, bagaimana dengan para penyandang tuna rungu? Mereka kesulitan dalam memahami istilah ataupun aksara Arab yang tak masuk dalam bahasa isyarat.

Alih bahasa isyarat menjadi kebutuhan mendesak mereka untuk memahami Islam secara kaffah. Namun kesulitan muslim tuna rungu tersebut akhirnya terjawab. Sebuah kabar gembira datang dari komunitas Muslim Amerika yang tergabung dalam Organisasi Muslim Tuna Rungu Global (GDM), yang terdiri para tuna runggu.

GDM meluncurkan sebuah kampanye menerjemahkan Alquran ke bahasa isyarat standar Amerika atau ASL. Organisasi yang berpusat di AS tersebut mengenalkan kosakata Alquran dalam bahasa isyarat.

Video tentang bahasa isyarat akan disebarluaskan ke setiap penjuru dunia. Kampanye tersebut diluncurkan GDM dalam acara Asosiasi Komunitas Muslim (MCA) di Teluk Selatan, California, AS, Ahad (2/12) kemarin.

Presiden GDM, Nashiru Abdulai membuka kampanye dengan mempresentasikan secara singkat kosakata Islam umum dalam bahasa isyarat ASL. "Untuk sebagian besar warga Amerika tuna rungu menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa kedua mereka. ASL merupakan bahasa pertama mereka," ujar Davi Braker dalam editorial Halaman web Examiner.

Dengan peggunaan ASL sebagai bahasa utama, kata Braker, para tuna rungu kesulitan dalam memahami teks Islam. Apalagi tak tersedianya guru bagi tuna rungu yang siap memberikan pelajaran tentang Alquran dan Islam.

"Jadi, muslim tuna rungu benar-benar dalam kebingungan ganda, yakni tak memiliki teks Isam yang dapat dipahami, sekaligus tak memiliki guru yang memadai untuk menjawab pertanyaan mereka," tuturnya seperti dikutip Onislam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement