Selasa 04 Dec 2012 23:59 WIB

Uqbah bin Abi Mu'ith, Memilih Teman Ketimbang Iman (4-habis)

Rep: Fitria Andayani/ Red: Chairul Akhmad
Ilustrasi
Foto: sfgate.com
Ilustrasi

Pencekik Nabi, Pemukul Abu Bakar

Salah satu tindakan kejam yang sangat terkenal dari Uqbah bin Abu Mu’ith ialah ketika ia tiba-tiba muncul saat Rasulullah shalat, lalu melingkarkan pakaiannya di leher beliau, dan kemudian menjeratnya dengan tarikan yang sangat keras.

Abu Bakar yang melihat insiden itu langsung mencengkeram pundak Uqbah serta menyingkirkannya dari sisi Rasulullah, seraya berkata, “Apakah kamu hendak membunuh orang yang hanya mengatakan, Tuhanku adalah Allah?”

Kemudian, Uqbah langsung dibanting Abu Bakar ke tanah. Uqbah lantas membuka sandal dan memukul wajah Abu Bakar dengan sandal terus-menerus. Hingga wajah Abu Bakar bengkak sampai tak diketahui lagi bentuk hidungnya.

Darah pun mengalir darah dari wajah Abu Bakar, lalu pingsan. Sejurus kemudian, datanglah kabilah Abu Bakar, Bani Tamim. Mereka membawanya ke rumah dan menyangka Abu Bakar tidak akan mampu diselamatkan lagi. Mereka berkata kepada ibunya, “Jika dia hidup maka berilah dia makan dan minum.”

Setelah sadar, kalimat pertama yang keluar dari lisan Abu Bakar, “Apa yg terjadi pada Rasulullah?”

Ibunya yang waktu itu belum masuk Islam menjawab, “Apakah kamu masih mengingatnya, sedangkan keadaan kamu sudah begini?”

Abu Bakar menjawab, “Demi Allah, aku tidak akan makan dan minum apa pun hingga jiwaku merasa tenang dengan keadaan Rasulullah sekarang.” Abu Bakar meminta kepada ibunya agar pergi ke tempat Ummu Jamil (Fatimah binti Al-Khattab) untuk menanyakan kabar mengenai kondisi Rasulullah agar dirinya tenang.

Si ibu pergi menemui Fatimah binti Al-Khattab yang justru berkata, “Demi Allah, aku tidak tahu tentang putramu dan Muhammad, tetapi kalau engkau inginkan anakmu tenang, aku akan pergi bersamamu.”

Kedua ibu itu datang menengok Abu Bakar. “Apa yang terjadi atas Rasulullah?” tanya Abu Bakar.

Fatimah menjawab, “Aku tidak mengetahui keadaan Rasulullah.” Namun, Fatimah lalu berkata, “Dia baik-baik saja.”

Abu Bakar berkata lagi, “Demi Allah, aku tidak akan makan dan minum sehingga aku melihatnya sendiri!”

Kemudian, mereka bertiga pergi menemui Rasulullah di rumah Al-Arqam bin Abi Arqam. Melihat keadaan Abu Bakar, Rasulullah merasa sangat iba. Nabi memeluknya. “Demi Allah, wahai Rasulullah, aku tidak apa-apa, hanya wajahku saja yang luka,” kata Abu Bakar selepas melihat Nabi Muhammad merasa kasihan dan simpati kepadanya. Nabi pun berdoa untuknya.

“Ya Rasulullah, berdoalah kepada Allah agar dia memberikan petunjuk kepada ibuku!” pinta Abu Bakar. Dengan keberkatan doa Rasulullah, ibu Abu Bakar lantas mengucapkan dua kalimat syahadat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement