REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Asosiasi Islam Cina menyatakan komunitas Muslim di Cina sangat dijamin keberadaanya. Itu termasuk jaminan kebebasan dalam menjalankan ibadah.
"Tidak ada diskriminasi terhadap komunitas Muslim di Cina," kata Wakil Ketua Asosiasi Islam Cina, Mustafa Yang Zhibo, di Beijing, Senin.
Keberadaan komunitas Muslim di Cina sangat penting peranannya bagi kelangsungan Pemerintahan China. Meski, jumlahnya tidak banyak.
Ia menuturkan Cina terdiri atas beragam suku, budaya dan agama. Cina terdiri atas 56 etnis dan berkembang lima agama besar seperti Islam, Kristen, Katolik dan Buddha.
"Khusus menyangkut Islam, saat ini tercatat tiga juta penganut Islam di Cina,'' katanya. ''Mereka utamanya berada di wilayah barat Cina, seperti di wilayah otonom Xinjiang dan Ningxia, yang memiliki populasi muslim terbanyak di Cina."
Untuk menjamin keberadaannya terutama dalam menjalankan ibadah, di Cina tersebar 40 ribu masjid dan sekitar 10 ribu imam.
"Lembaga pendidikan Muslim juga relatif banyak dengan beragam materi pendidikan yang diberikan seperti budaya dan ekonomi," ungkap Mustafa. "Bahkan, perwakilan Muslim juga telah duduk di pemerintahan baik di pusat maupun daerah administratif."