Kamis 29 Nov 2012 17:41 WIB

Zakat yang Terpantau dan Terarah (2)

Rep: Susie Evidia Y/ Red: Chairul Akhmad
     Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan Dompet Dhuafa Republika memberikan layanan kesehatan cuma-cuma, yaitu klinik gratis 24 jam bagi kaum dhuafa.
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan Dompet Dhuafa Republika memberikan layanan kesehatan cuma-cuma, yaitu klinik gratis 24 jam bagi kaum dhuafa.

REPUBLIKA.CO.ID, Program menarik yang dikembangkan RCAB, yaitu beasiswa SKSS (satu keluarga, satu sarjana). Program ini ditujukan bagi keluarga dhuafa yang penghuninya belum ada yang sarjana.

Program-program tersebut belum termasuk bantuan darurat pendidikan yang diminta langsung ke kantor pelayanan Baznas. Jumlahnya per hari antara 20 hingga 25 orang.

Mereka mengajukan dana karena tidak sanggup membayar uang pendidikan. “Apalagi tahun ajaran baru, jumlah yang membutuhkan dana pendidikan darurat bisa lebih banyak lagi,” beber Teten.

Baznas mengalokasikan dana pendidikan sebagai prioritas, yaitu 25 persen dari total dana yang disalurkan. Pada 2011, sekitar Rp 11 miliar sampai Rp 12 miliar dana disalurkan untuk pendidikan.

“Oleh karena itu, program pendidikan beasiswa yang dikembangkan RCAB sangat efektif. Minimal, dari beasiswa tersebut hak anak-anak dhuafa untuk sekolah tetap terjaga,” ujar Teten.

Target ke depan yang akan dikembangkan Baznas, yaitu mengembangkan lebih luas lagi program beasiswa terbimbing. Karena program ini sangat efektif, siswa tidak hanya mendapat beasiswa melainkan juga bimbingan dari pendampingan.

Program SKSS pun akan dikembangkan lagi dalam bentuk asrama sehingga mahasiswa tidak hanya mendapat ilmu dari kampus melainkan juga keterampilan sebagai bekal setelah lulus kuliah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement