Selasa 27 Nov 2012 19:58 WIB

PTAI, Sebuah Peralihan Status (3-habis)

Rep: Damanhuri Zuhri/Susie Evidia Y/ Red: Chairul Akhmad
Masjid Kampus IAIN Sunan Ampel Surabaya, Jawa Timur.
Foto: lemlit.sunan-ampel.ac.id
Masjid Kampus IAIN Sunan Ampel Surabaya, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, Saat ini, IAIN Sunan Ampel sedang mengajukan proses menjadi universitas Islam negeri.

Ridlwan mengharapkan, perubahan itu tidak mengurangi identitas IAIN sebagai pendidikan agama yang menjadi pilar utama.

“Pertahankan tradisi lama yang baik, lalu ambil tradisi baru yang lebih baik. Dengan misi ini tidak meninggalkan pendidikan agama Islam,” ujarnya.

Untuk mempertahankan tradisi lama (kekuatan pendidikan Islam— Red), Ridlwan pernah membuat beberapa program, di antaranya, akselerasi untuk santri-santri di pondok pesantren.

Mereka kuliah dengan disiapkan pondokan di Ma’had Ali, lalu dibekali kajian agama, bahasa Inggris, bahasa Arab. Pengawasan para santri ini ketat 24 jam sehingga tidak terpengaruhi hal-hal negatif.

Dari program ini bisa diketahui mana yang berkualitas, antara mahasiswa produk pondokan dengan yang kuliahnya pulang pergi.

Selain pendidikan agama yang diperkuat, Pascasarjana IAIN Sunam Ampel membuka diri melakukan kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi di berbagai negara. Contohnya, dengan Australia. Kerja sama ini telah dibina selama hampir delapan tahun.

Bentuknya berupa pembinaan kepada para dosen, workshop bidang manajemen, budaya akademik, pengelolaan perguruan tinggi, hingga motivasi. Selain itu juga, lanjutnya, ialah pengiriman tenaga dosen ke Australia. “Baru saja kita mengirim 25 dosen ke sana,” tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement