Ahad 18 Nov 2012 11:37 WIB

Islamic Center Juga Bisa Mandiri (2)

Rep: Susie Evidia/ Red: Chairul Akhmad
Seorang wisatawan menyaksikan panorama dari atas menara Masjid Al-Akbar Surabaya (MAS), Surabaya, Jawa Timur.
Foto: Antara/Seno S
Seorang wisatawan menyaksikan panorama dari atas menara Masjid Al-Akbar Surabaya (MAS), Surabaya, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, Al-Akbar adalah masjid mandiri, tanpa mendapat sokongan anggaran dari pemda setempat. Dana dikumpulkan sendiri dengan memanfaatkan fasilitas yang ada di sekitar masjid.

Masjid ini memiliki tiga gedung megah yang laris digunakan tempat resepsi atau pertemuan.

Ada dua aula yang dapat memuat sekitar 2.000 orang, yaitu aula Shafa dan Marwah. Memasuki kedua gedung ini bagaikan hotel bintang lima.

Naiknya menggunakan eskalator dan barang-barang diangkut melalui lift. Sedangkan aula Muzdhalifah, tempatnya lebih kecil sehingga kapasitasnya lebih sedikit.

Penyewa ruangan harus menaati aturan yang telah ditetapkan pengelola Al-Akbar. “Ketika azan semua kegiatan yang ada suara musik harus dihentikan. Aturan ini wajib dipatuhi,” kata Helmy.

Dari penyewaan gedung-gedung tersebut sebagai pendapatan bagi masjid. Pemasukan itu kadang pasang surut. Padahal, kata Helmy, biaya operasional masjid setiap bulan tidak sedikit, sekitar Rp 250 juta.

Angka tersebut untuk biaya listrik, air yang mengalir dari 512 keran air wudhu, gaji 50 karyawan kebersihan, dan pengamanan.

Pemasukan pasang surut ini menjadi tantangan tersendiri bagi para pengelola Masjid Al-Akbar. Mereka kini sedang memikirkan membuat usaha mandiri yang dikemas secara syariah agar income selalu lancar. “Peluang itu ada, tinggal strategi pengelolaannya,” kata Helmy.

Pemasukan rutin ini harus segera direalisasikan agar umat nyaman saat beribadah. Bandingkan saja kalau di mal orang bisa betah berlama-lama. Masjid Al-Akbar pun harus mengemas fasilitas dan pelayanan yang optimal, agar umat Islam betah berada di masjid.

Seperti Ramadhan, Al-Akbar sebagai sentral kegiatan, tidak hanya shalat lima waktu, tetapi tempat ngabuburit, tadarus Alquran, tarawih, mendengar tausiyah, hingga menjemput malam lailatul qadar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement