Jumat 16 Nov 2012 15:41 WIB

Dokumen Sejarah Perjalanan Muhammadiyah Diarsipkan

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Karta Raharja Ucu
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsudin
Foto: Republika
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsudin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Din Syamsuddin membuka Pameran Arsip 100 Tahun Muhammadiyah dan Dialog Publik 'Arsip Muhammadiyah Sebagai Sumber Penulisan Sejarah Bangsa', Jumat (16/11).

Penyelenggaraan kearsipan ini dinilai penting, karena menjadi bukti keberadaan dan peran Muhammadiyah. Dengan kegiatan pengarsipan ini, perkembangan Muhammadiyah yang tidak diketahui masyarakat dapat menjadi sebuah informasi. Selain itu, pengarsipan juga menjadi bentuk penyelamatan dokumen-dokumen sejarah Muhammadiyah sejak berdiri.

Karenanya, dilakukan upaya pelestarian arsip-arsip Muhammadiyah dengan penandatanganan Nota Kesepahaman antara Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI). Penandatangan Nota Kesepahaman ini dilakukan Din dan Kepala ANRI, Asichin di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Jalan Menteng Raya 62, Jakarta Pusat, Jumat (16/11).

Dalam acara ini, juga dipamerkan koleksi dari ANRI yang berhubungan dengan perkembangan Muhammadiyah. Asichin menilai penandatanganan MoU ini sebagai bentuk persahabatan dan persaudaraan yang dapat membawa manfaat bagi umat bersama.

Din mengatakan terima kasih atas pengumpulan arsip-arsip Muhammadiyah yang tidak dimiliki Muhammadiyah tapi dimiliki ANRI. Ia meminta Kepala ANRI segera melakukan realisasi atas Nota Kesepahaman Penyelenggaraan Kearsipan.

"Jangan sampai Nota Kesepahaman ini juga hanya jadi arsip," kata Din dalam memberikan sambutan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement